Ketika anak kita memiliki akhlak yang buruk, salah satu pihak yang paling merasakan keburukannya adalah guru-gurunya di sekolah. Dikatakan bahwa guru adalah orang tua kedua bagi anak. Tak jarang, guru lebih perhatian pada pendidikan anak daripada orang tuanya. Khususnya para guru yang mengajarkan ilmu-ilmu agama Islam. Namun seringkali seorang guru diremehkan, tak dianggap, tak digubris perintahnya, karena buruknya adab murid kepadanya.
Di sinilah perlunya kerjasama yang baik antara orang tua dan guru. Sebagaimana guru senantiasa mengajarkan anak agar berbakti dan nurut kepada orang tuanya, maka demikian pula orang tua hendaknya mengajarkan anak untuk beradab yang baik kepada gurunya.