Selasa, 31 Oktober 2017

HADITS KE 05: ALLAH PUN CEMBURU

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((إِنَّ اللهَ يَغَارُ، وَغَيْرَةُ اللهِ أَنْ يَأْتِيَ الْمُؤْمِنُ مَا حَرَّمَ اللهُ))
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah cemburu, dan kecemburuan Allah itu ketika seorang mukmin mendatangi apa yang diharamkan oleh Allah.” (HR. Bukhari 5223 dan Muslim 2761)
Melalui hadits ini Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan kepada kita akan salah satu sifat Allah ta'ala. Dimana Allah memiliki sifat-sifat yang mulia yang sesuai dengan kebesaran dan keagungan-Nya. Allah ta'ala bisa kita kenali dengan mempelajari sifat-sifatNya dalam al-Qur’an dan Hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Sebagaimana hal ini telah dijelaskan oleh salah seorang ulama besar di zamannya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu ta'ala yang berkata di awal kitabnya al-Aqidah al-Wasitiyah:
وَمِنَ الإِيْمَانِ بِاللهِ الإِيْمَانُ بِمَا وَصَفَ بِهِ نَفْسَهُ فِيْ كِتَابِهِ وَبِمَا وَصَفَهُ بِهِ رَسُوْلُهُ مِنْ غَيْرِ تَحْرِيْفٍ وَلَا تَعْطِيْلٍ وَمِنْ غَيْرِ تَكْيِيْفٍ وَلَا تَمْثِيْلٍ
“Termasuk keimanan kepada Allah adalah beriman dengan apa saja yang telah Allah sifati diri-Nya dengannya di dalam kitab-Nya dan dengan apa yang telah disifatkan oleh Rasul-Nya, tanpa menyalah-artikannya dan menolaknya, serta tanpa bertanya tentang bagaimananya, dan tanpa menyerupakannya dengan makhluk.”
Hadits di atas menunjukkan akan salah satu sifat Allah subhanahu wa ta'ala yang mulia, yaitu sifat cemburu. Tentunya sifat cemburu yang sesuai dengan kebesaran Allah ta'ala, bahwasanya Allah cemburu ketika seorang hamba yang beriman berbuat dosa atau maksiat. Maka hendaknya hadits ini mengingatkan kita untuk tidak bermaksiat.
Cemburu pada Diri Seorang Muslim
Adapun sifat cemburu bagi seorang muslim, maka ia adalah sifat yang terpuji. Sebuah sifat yang akan mendorong seseorang untuk mencegah keburukan atau kemaksiatan pada diri orang lain. Bahkan seorang laki-laki yang tidak memiliki rasa cemburu pada keluarganya mendapatkan ancaman yang mengerikan, yaitu tidak bisa masuk surga. Istri atau anaknya berbuat maksiat ia diamkan saja tanpa dicegah, istri atau anak perempuannya keluar rumah tanpa menutup aurat dibiarkan saja tanpa dilarang. Orang seperti inilah yang disebut dengan dayyuts.
عَنْ عَمَّارٍ بْنِ يَاسِرٍ رضي الله عنه عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ثَلَاثَةٌ لَا يَدْخُلُوْنَ الجَنَّةَ أَبَدًا: الدَّيُّوْثُ وَالرَّجُلَةُ مِنَ النِّسَاءِ وَمُدْمِنُ الخَمْرِ قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ أَمَّا مُدْمِنُ الخَمْرِ فَقَدْ عَرَفْنَاهُ فَمَا الدَّيُّوْثُ؟ قَالَ الَّذِيْ لَا يُبَالِيْ مَنْ دَخَلَ عَلَى أَهْلِهِ قُلْنَا فَمَا الرَّجُلَةُ مِنَ النِّسَاءِ قَالَ: الَّتِيْ تَشَبَّهَ باِلرِّجَالِ
Dari Ammar bin Yasir radhiyallahu 'anhu, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Ada tiga orang yang tidak akan masuk surga selamanya: dayyuts, ar-Rajulatu minannisa`, dan pecandu khamr (minuman memabukkan).” Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, kalau pecandu khamr kami sudah paham, kalau dayyuts?” Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: “Dayyuts adalah yang tidak peduli siapa-siapa yang masuk menemui keluarganya.” Para sahabat kembali bertanya: “Kalau ar-Rajulatu minannisa`?” Rasulullah menjawab: “Perempuan yang menyerupai laki-laki.” (HR. ath-Thabrani, dinilai shahih lighairihi oleh Syaikh al-Albani dalam Shahihut Targhib wat Tarhib no. 2071)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda:
ثَلَاثَةٌ قَدْ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِمُ الْجَنَّةَ: مُدْمِنُ الْخَمْرِ وَالْعَاقُّ وَالدَّيُّوثُ الَّذِي يُقِرُّ فِي أَهْلِهِ الْخَبَثَ
“Ada tiga golongan manusia yang Allah haramkan bagi mereka surga: pecandu khamr (minuman memabukkan), anak yang durhaka pada orang tua, dan dayyuts yaitu yang membiarkan istrinya (keluarganya) berbuat maksiat.” (HR. Ahmad 5372, dinilai hasan lighairihi oleh Syaikh al-Albani dalam Shahihut Targhib wat Tarhib 2366)
Maka sudah seharusnya seorang suami atau ayah untuk selalu berhias dengan rasa cemburu. Dia harus cemburu ketika istrinya atau anak perempuannya keluar rumah tanpa menutup auratnya dengan baik atau berasama laki-laki yang bukan mahrom. Dia juga harus cemburu ketika keluarganya berbuat maksiat. Sehingga dengan rasa cemburu ini seorang muslim akan berusaha selalu menjauhkan dirinya dan keluarganya dari perbuatan dosa dan maksiat. Hendaknya seorang muslim melihat bagaimanakah rasa cemburu yang ada pada dirinya. Jangan-jangan ia termasuk dayyuts yang telah disebutkan dalam hadits di atas. Semoga Allah melindungi kita dari sifat ini.
Meski demikian, kecemburuan seseorang kepada keluarganya tidak boleh sampai berlebihan hingga membuatnya selalu berburuk sangka dan mencari-cari aib atau kesalahan pada keluarganya, karena perbuatan ini juga dilarang oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau bersabda:
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا، وَلاَ تَجَسَّسُوا، وَلاَ تَبَاغَضُوا، وَلاَ تَدَابَرُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا
“Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dustanya perkataan, dan janganlah kalian mencari-cari kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling membenci, dan saling membelakangi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Bukhari 6724)
Wanita yang Tidak Menutup Aurat
Hendaknya pula para wanita untuk ikut menjaga suami atau ayahnya agar tidak termasuk ke dalam golongan laki-laki yang tak memiliki rasa cemburu ini (dayyuts). Terlebih para wanita yang tidak menutup auratnya juga mendapat ancaman yang mengerikan, sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: (1) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (2) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal baunya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)
Maka ketika seorang perempuan keluar rumahnya tanpa memakai hijab, atau memakai jilbab namun masih menampakkan auratnya seperti karena ketat atau transparan, berarti dia telah membahayakan diri dan suaminya atau ayahnya. Dia telah memposisikan dirinya dan keluarganya di bawah ancaman siksa api neraka yang menyala-nyala. Sebaliknya, ketika ia menutup auratnya dengan baik ketika keluar rumah, berarti dia telah membantu suami atau ayahnya dalam menjaga dirinya dan keluarganya dari api neraka.
Cemburu yang Paling Baik
Kemudian ketahuilah bahwasanya rasa cemburu yang termasuk sebaik-baik sifat pada diri seorang muslim adalah kecemburuan terhadap agamanya. Ia tidak rela jika Allah dimaksiati meskipun oleh dirinya sendiri, tidak rela jika agama Islam dihinakan, tidak rela jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam didurhakai. Sehingga sifat ini akan membuatnya selalu berusaha menuntut ilmu agama Islam, mengamalkannya, membelanya, dan mendakwahkannya. Inilah cemburu yang merupakan pancaran keimanan pada diri seorang mukmin, dimana kecemburuannya ini mendorong ia untuk beramar ma’ruf nahi munkar, khususnya kepada keluarganya. Dan sifat cemburu yang telah dijelaskan di atas adalah bagian dari contohnya, dan inilah yang termasuk dasar bagi perbaikan masyarakat muslim dalam sebuah Negara. Maka berbahagialah kita jika memiliki keluarga yang pencemburu seperti ini, ia pasti akan selalu menyayangimu dan mencintaimu di atas ketakwaan kepada Allah 'azza wa jalla.

Semoga Allah ta'ala menumbuhkan dan menyuburkan kecemburuan pada diri-diri kita, keluarga kita serta masyarakat kita terhadap agama Islam ini.
_________
Abu Ibrohim Ari bin Salimin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.