Selasa, 28 Maret 2017

KESALAHAN FATAL PENGUCAPAN TAKBIR (ALLAHU AKBAR)

Ucapan takbir adalah sebuah ucapan yang mulia di dalam agama Islam, bahkan ia adalah merupakan syiar Islam yang disebutkan di dalam lafadz adzan. Ucapan takbir juga merupakan salah satu lafadz dzikir dari empat kata yang agung.
عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: أَحَبُّ الْكَلاَمِ إِلَى اللَّهِ أَرْبَعٌ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ. لاَ يَضُرُّكَ بَأَيِّهِنَّ بَدَأْتَ
Dari Samurah bin Jundub radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Ucapan yang paling dicintai oleh Allah ada empat: Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah, Allahu akbar. Tidak masalah bagimu darimana engkau memulainya.” (HR. Muslim 2137)
Sesungguhnya ucapan takbir adalah sebuah ucapan yang menunjukkan kebesaran Allah ta'ala, yang mana Allah adalah Maha Besar. Sehingga kita tidak boleh salah dalam mengucapkannya, karena dalam bahasa Arab ketika ada kesalahan dalam pengucapan, maka bisa sangat berpengaruh pada makna sebuah kata.

Senin, 20 Maret 2017

ISLAM ADALAH AGAMA SELURUH NABI DAN RASUL

Janganlah ragu dan berusahalah untuk selalu mengamalkan Islam dalam kehidupan kita sehari-hari. Islam adalah agama yang benar, bahkan agamanya seluruh Nabi dan Rasul 'alaihimussalam. Islam adalah agama tauhid, yaitu agama yang mengajarkan untuk beribadah hanya kepada Allah saja dan menjauhi seluruh peribadahan kepada selain Allah. Ajaran inilah yang merupakan kandungan kalimat laa ilaaha illallaah (tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah), sehingga orang yang beragama Islam disebut sebagai “Muslim” (orang yang berserah diri hanya kepada Allah saja). Inilah yang menjadi agama seluruh Nabi dan Rasul 'alaihimussalam yang Allah utus ke dunia.
Perhatikanlah ayat-ayat berikut ini:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
“Dan tidaklah Kami mengutus seorang rasul pun sebelum engkau kecuali Kami wahyukan kepada mereka bahwasanya tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Aku, maka beribadahlah hanya kepada-Ku.” (QS. al-Anbiya [21]: 25)

Sabtu, 18 Maret 2017

BERSYUKUR ATAS NIKMAT ISLAM

Nikmat Islam adalah nikmat terbesar yang Allah karuniakan kepada kita, bahkan lebih besar daripada harta sepenuh bumi sekalipun. Karena Islam adalah satu-satunya agama yang bisa mengantarkan kita ke dalam surga, karena hanya Islamlah agama yang di diridhai oleh Allah ta'ala. Sesungguhnya Allah ta'ala, yang telah menciptakan surga dan neraka, menciptakan alam semesta, mengaturnya, menguasainya dan memeliharanya, Dia telah berfirman di dalam kitab-Nya:
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran [3]: 19)
Agama Selain Islam adalah Kerugian
Adapun agama selain Islam, maka hanya akan berujung di dalam kekalnya neraka, karena ia adalah agama yang tidak akan pernah diterima oleh Allah 'azza wa jalla. Apabila seseorang yang beragama selain Islam meninggal dunia dalam keadaan belum masuk Islam (kafir), maka ia tak akan pernah mendapat bagian surga sedikitpun di akhirat kelak.

Sabtu, 11 Maret 2017

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA YANG TELAH MENINGGAL DUNIA

Agama Islam sangat memperhatikan sekali masalah berbakti kepada orang tua, hingga meskipun orang tua kita telah meninggal dunia, kita pun masih tetap bisa berbakti kepada mereka. Bahkan mereka lebih membutuhkan bakti kita setelah meninggal dunia. Karena ketika mereka masih hidup, mereka masih bisa beramal, namun setelah mereka tiada, mereka tak bisa beramal lagi. Maka hendaknya kita perbanyak bakti kita kepada orang tua kita ketika salah satu atau keduanya telah tiada. Lalu bagaimanakah kita berbakti kepada orang tua kita yang telah meninggal dunia? Berikut inilah pemaparannya:
1.      Mendoakannya dan memohonkan ampun untuknya
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika manusia meninggal dunia maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim 1631)

Minggu, 05 Maret 2017

HADITS KE 02: BESARNYA KEDUDUKAN SEORANG IBU

Berbakti kepada orang tua akan terus ada selama kita hidup, karena berbakti kepada orang tua bukan hanya ketika mereka hidup, namun juga ketika mereka telah meninggal dunia. Berbakti kepada orang tua adalah syiar Islam, yang dengannya diketahui keindahan Islam dalam berakhlak mulia. Sekaligus menunjukkan bahwa agama Islam sangatlah perhatian dengan akhlak seorang muslim kepada orang tuanya.
Kewajiban Berbakti pada Orang Tua
Berbakti kepada orang tua adalah kewajiban yang utama. Bahkan Allah mengiringkan perintah berbakti kepada orang tua dengan perintah mentauhidkannya. Dia berfirman dalam ayat tentang berbakti kepada orang tua:
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.’” (QS. al-Isra’ [17]: 23-24)

Kamis, 02 Maret 2017

JANGANLAH MEREMEHKAN KEBAIKAN

Seorang muslim meyakini bahwa hidupnya di dunia ini hanyalah sekejap saja dan tak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan kehidupan akhirat yang kekal abadi selama-lamanya. Sehingga perhatiannya akan selalu tertuju pada kehidupan akhirat kapan dan dimanapun ia berada serta apapun kondisinya. Maka seorang muslim akan selalu berusaha memperbaiki dirinya, dengan memperbaiki agamanya serta memperbaiki hubungannya dengan Allah Yang Maha Kuasa Sang Pencipta alam semesta.
Amalan Kita akan Ditimbang
Di antara keyakinan kita sebagai seorang muslim adalah bahwa amalan kita kelak akan ditimbang di akhirat. Siapa yang timbangan kebaikannya berat, maka beruntunglah ia, namun apabila timbangan kebaikannya ringan maka celakalah ia.