Kamis, 29 November 2018

JANGANLAH RAGU UNTUK TERUS MENUNTUT ILMU


Terkadang seorang penuntut ilmu merasa minder dan seperti putus asa, ketika ia merasa kesusahan dalam menghafalkan ilmu yang ditugaskan oleh gurunya. Bahkan ketika ia telah merasa tertinggal jauh dari teman-temannya, ia merasa tidak mampu lagi dan memutuskan untuk berhenti menuntut ilmu. Hingga akhirnya diapun terputus mendapatkan ilmu dari gurunya.
Sebenarnya tidak perlu sampai seperti itu. Justru keadaannya terus bersama ilmu dengan berusaha menghafalnya dan memahaminya adalah lebih baik, daripada kesendiriannya tanpa kesibukan menuntut ilmu.
Kesabaran seseorang dalam menuntut ilmu adalah bernilai ibadah di sisi Allah.
Saudara saudariku para penuntut ilmu... Semoga Allah menjagamu dan memudahkan urusanmu.
Permasalahannya bukanlah pada seberapa cepat engkau paham dan hafal, tapi ada pada seberapa besarkah usahamu untuk mendapatkan ilmu dan mengamalkannya.

Senin, 26 November 2018

TAK PERLU MINDER


Bila engkau kalah dalam ketampanan, kecantikan, kekayaan, kecerdasan, dan kelebihan dunia yang lainnya. Maka tak perlu engkau merasa minder ataupun putus asa.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: إِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi yang Dia lihat adalah hati dan perbuatan kalian.” (HR. Muslim 2564)

Kamis, 22 November 2018

HADITS KE 09: KEUTAMAAN MENGURUSI JANDA DAN ORANG-ORANG MISKIN


عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: (( السَّاعِيْ عَلَى الأَرْمَلَةِ وَالْمِسْكِيْنِ كَالْمُجَاهِدِ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ، - وَأَحْسِبُهُ قَالَ - وَكَالْقَائِمِ الَّذِيْ لَا يَفْتُرُ وَكَالصَّائِمِ لَا يُفْطِرُ ))
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Orang yang mengurusi para janda dan orang-orang miskin adalah seperti orang yang berjihad di jalan Allah -dan aku (perawi) mengira beliau pun bersabda- seperti orang yang shalat malam terus menerus, dan seperti orang yang berpuasa tanpa berbuka.” (HR. Bukhari 5353 dan Muslim 2982)
Hadits ini dengan begitu jelas menunjukkan akan besarnya keutamaan mengurusi janda dan orang-orang miskin, dengan memenuhi kebutuhan mereka atau membantu meringankan beban mereka. Sesungguhnya para janda dan orang-orang miskin perlu mendapat perhatian di dalam sebuah masyarakat. Mereka adalah orang-orang yang lemah, dan Allah menolong umat ini dikarenakan orang-orang lemah di antara kita.

Selasa, 13 November 2018

MENETAPI TAKWA


Abu Abdillah ar-Rudzbari rahimahullah berkata:
التَّقْوَى مُجَانِبَةُ مَا يُبْعِدُكَ عَنِ اللهِ
Takwa adalah menghindari apa saja yang membuatmu jauh dari Allah.”
(Ar-Risalatul Qusyairiyah hal. 52, lihat Mawa’idush Shalihina wash-Shalihat karya Syaikh Hani al-Hajj hafidzahullah hal. 391)
--------
An-Nashrabadi rahimahullah berkata:
مَنْ لَزِمَ التَّقْوَى اِشْتَاقَ إِلَى مُفَارَقَةِ الدُّنْيَا، لِأَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ يَقُوْلُ: وَالدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُوْنَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Siapa yang menetapi ketakwaan, ia akan merindukan perpisahan dengan dunia, karena Allah subhanahu wa ta'ala telah berfirman: ‘Dan kampung akhirat itu lebih baik bagi mereka  yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti? (QS. al-A’raf [7]: 169)”
(Ar-Risalatul Qusyairiyah hal. 56, lihat Mawa’idush Shalihina wash-Shalihat karya Syaikh Hani al-Hajj hafidzahullah hal. 391)
--------
www.ahsanary.blogspot.com