Kamis, 23 Agustus 2018

AKU PULANG PAK… AKU PULANG BU...

Seorang anak merasa senang setelah mendapat gaji bulanannya yang ke sekian kalinya. Kali ini ia bergembira karena telah merasa memiliki cukup simpanan di tabungannya, sehingga ada sedikit dari gajinya yang bisa ia sisihkan untuk ia berikan kepada kedua orang tuanya yang selama ini telah membesarkannya.
Ia pun pulang dari perantauannya setelah tiba masa libur kerja. Hanya beberapa hari saja, tidak lama. Beberapa hari yang bisa ia sempatkan dari sekian lama berpisah dengan kedua orang tuanya. Kali ini ia baru sempat untuk berkunjung menemui orang tuanya yang telah lama ia tinggalkan.
Sesampainya di rumah orang tuanya, si anak menyalami bapak dan ibunya yang telah beranjak tua. Ia pun berbahagia sekali bisa kembali melihat wajah kedua orang tuanya yang telah merawatnya sejak bayi.

Selasa, 14 Agustus 2018

KETIKA KITA MENDAPAT NASEHAT


Terkadang, seseorang membaca atau mendapatkan nasehat, kemudian ia merasa nasehat itu bermanfaat dan menyentuh hatinya. Maka ia pun ingin agar orang lain mendapatkan nasehat yang telah ia dapatkan. Ia pun menyebarkannya, sehingga ia berharap agar nasehat itu juga bermanfaat untuk saudara saudarinya sesama kaum muslimin.
Bukan Berarti Karena Merasa Lebih Baik
Oleh karena itu, ketika ada saudara kita yang membagikan sebuah pesan nasehat, tidak mesti karena dia itu merasa lebih baik dari yang lainnya. Tapi justru dia ingin agar kita juga mendapatkan manfaat sebagaimana ia telah mendapat manfaat dari yang ia bagikan itu. Justru dia adalah orang yang peduli dengan kebaikan kita, ia sedang mengamalkan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
“Tidak beriman salah seorang di antara kalian (dengan keimanan yang sempurna), sehingga ia mencintai (kebaikan) untuk saudaranya sebagaimana ia mencintai (kebaikan) untuk dirinya.” (HR. Bukhari 13 dan Muslim 45)

Jumat, 10 Agustus 2018

MENDIDIK DENGAN KETELADANAN


Salah satu hal yang bisa kita dapatkan dari psikologi perkembangan anak, adalah bahwasanya mereka sangat mudah meniru dan mempraktekkan ucapan ataupun perbuatan yang mereka lihat atau mereka dengar.
Apa yang dilihat atau didengar oleh anak dari orang tuanya atau selainnya, bisa sangat memberikan pengaruh bagi mereka, terutama dalam pembentukan akhlak mereka.
Bahkan meskipun mereka tidak diajari secara langsung dengan perkataan, misalnya: "Kamu harus begini ya! Kamu harus begitu ya!" Anak-anak bisa langsung menangkap dan mencontoh apa yang mereka lihat.
Kita pun bisa menyaksikan hal ini pada anak-anak di sekitar kita, atau bahkan pada anak kita sendiri. Entah itu dari ucapan mereka, perbuatan mereka, penampilan mereka, dan yang lainnya.