Seorang mukmin pasti pernah terjatuh
ke dalam perbuatan dosa, maka seorang mukmin akan merenungi perbuatannya itu,
karena ia beriman kepada Allah dan hari akhir.
Ia yakin bahwa tidak ada yang bisa
menyelamatkannya dari siksa neraka kecuali hanya Allah ta'ala saja.
Hingga akhirnya dia pun menyesali
perbuatan dosanya, kemudian ia pun kembali kepada Allah mengakui dosa dan
kesalahannya. Bahkan ia selalu teringat dengan dosa-dosanya dan selalu
beristighfar.
Maka dia pun bertaubat dengan
sebenar-benar taubat.
Akhirnya Allah pun mengampuni
dosa-dosanya.
Maka ia lebih baik keadaannya setelah
bertaubat.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda:
التَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ
كَمَنْ لَا ذَنْبَ لَهُ
“Orang yang bertaubat dari dosa
seperti tidak mempunyai dosa.” (HR. Ibnu Majah 4250 dan
dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahihut Targhib wat Tarhib 3145)
Setelahnya ia akan berusaha
bersungguh-sungguh menjauhi perbuatan dosa. Bahkan ia akan mengajak selainnya
untuk menjauhinya.
Jadilah ia mukmin yang sejati, yang
mewujudkan keimanannya dengan perbuatan lisan dan anggota badan.
Maka inilah hikmah Allah ta'ala. Dia
menguji hamba-Nya dengan terjatuh ke dalam dosa agar ia lebih baik keadaannya.
Tinggal bagaimana seorang hamba menyikapinya, apakah ia kembali kepada Allah,
ataukah justru ia semakin tenggelam dalam kedurhakaan kepada-Nya.
Syaikh Muhammad bin Shalih
al-Utsaimin rahimahullah berkata:
فَاللهُ عَزَّ وَجَلَّ
حَكِيْمٌ قَدْ يَبْتَلِيْ الإِنْسَانَ بِالذَّنْبِ لِيُصْلِحَ حَالَهُ، كَمَا يَبْتَلِيْ
الإِنْسَانَ بِالْجُوْعِ لِتَسْتَقِيْمَ صِحَّتُهُ
“Allah 'azza wa jalla Maha memiliki
hikmah, terkadang Dia menguji manusia dengan terjatuh ke dalam sebuah dosa
untuk memperbaiki keadaannya, sebagaimana Allah menguji seseorang dengan kelaparan
agar menjadi bagus kesehatannya.” (Asy-Syarhul Mumti' ‘Ala Zadil Mustaqni,
jilid 3 hlm. 51)
Bukankah Allah ta'ala telah memuji
dan mencintai orang-orang yang bertaubat dalam kitab-Nya?! Padahal sebelumnya
mereka adalah orang-orang yang berbuat dosa.
Allah 'azza wa jalla berfirman:
إِنَّ اللَّهَ
يُحِبُّ التَّوَّابِينَ
“Sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang bertaubat.” (QS. al-Baqarah [2]: 222)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam pun bersabda:
كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ
وَخَيْرُ الخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
“Setiap anak adam itu banyak berbuat
salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah ia yang bertaubat.” (HR.
at-Tirmidzi 4299, dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahihut Targhib
wat Tarhib 3139)
Semoga Allah ta'ala memudahkan kita untuk selalu kembali bertaubat kepada-Nya.
Allahu a'lam.
Abu
Ibrohim Ari bin Salimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.