Saudari-saudariku para istri,
Hargailah setiap jerih payah
suamimu, sungguh engkau tak tahu apa yang ia hadapi di luar sana, apa yang ia
temui, dan apa yang ia alami.
Ia telah berjuang memeras keringat
mencari nafkah untukmu, untuk kebahagiaanmu.
Lihatlah wajah lelahnya saat
tidurnya di malam hari.
Raut letihnya yang menyimpan
banyak cerita dan memori.
Pikirannya yang terkuras oleh
urusannya di sana sini.
Badannya yang capek menahan beban
sepanjang hari.
Tataplah ia...
Tangannya menjadi kasar karena
pekerjaannya.
Kakinya pegal karena
perjalanannya.
Rambutnya cepat beruban karena
tugasnya sebagai kepala rumah tangga.
Mungkin saja terkadang ia
meneteskan air matanya tanpa sepengetahuanmu.
Memikirkan apa yang bisa ia
dapatkan esok hari agar bisa menafkahimu.
Saudariku, hargailah jerih
payah suamimu, seberapapun yang bisa ia berikan kepadamu.
Sambutlah setiap kepulangannya
dengan senyumanmu.
Berdandanlah untuknya di dalam
tempat tinggalnya bersamamu.
Tunjukkanlah keridhaanmu atas
suapan nafkahnya kepadamu.
Ucapkanlah terima kasih kepadanya
tulus dari dalam hatimu.
Cintailah ia apa adanya
tanpa kau ragu.
Harapkanlah pahala dari setiap
muamalahmu pada suamimu.
Semoga Allah menjadikan suamimu
seorang yang shalih yang membuatmu bahagia selalu.
Dan semoga Allah melimpahkan
keberkahan kepadamu dan kepada keluargamu.
--------
Abu Ibrohim Ari bin Salimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.