Guru memiliki peran yang sangat besar
dalam penyebaran ilmu dan dalam penjagaan manusia di atas kemuliaan beribadah
hanya kepada Allah ta'ala saja.
Maka benar saja ketika ada yang
mengatakan bahwa tanpa guru, maka manusia akan sama seperti binatang.
Seorang guru -dengan karunia Allah-
bisa merubah sebuah umat yang hina menjadi mulia, mengangkat kedudukan sebuah
masyarakat yang tertinggal menjadi maju terhormat dan bermartabat.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Sebagai Teladan
Cukuplah bagi kita sebuah contoh dari
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang menjadi guru bagi manusia. Lihatlah bagaimana para sahabat
beliau radhiyallahu 'anhum menjadi umat yang mulia dan mampu menguasai
dunia dari Timur hingga baratnya. Mereka adalah murid-murid didikan langsung
Rasullullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Namun di sisi lain, ada juga
manusia-manusia yang tak bisa mendapatkan manfaat dari seorang guru, betapapun
hebatnya seseorang yang menjadi gurunya itu. Sebagaimana orang-orang munafik
dan orang-orang kafir di zaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Untukmu Para Guru
Maka teruntuk saudaraku para guru,
para pendidik generasi muda kaum muslimin di berbagai lembaga pendidikan:
Ketahuilah bahwa termasuk anugrah
terindah dalam pengajaran adalah ketika engkau memiliki murid yang sopan,
penurut, dan selalu siap menerima dan memuliakan ilmu.
Jika engkau memiliki murid-murid
sepertinya, maka bersyukurlah, bersemangatlah
menyampaikan ilmu kepadanya, ia
adalah ladang pahala yang subur bagimu.
Sebaliknya, merupakan ujian atau
bahkan musibah yang menimpamu dalam pengajaran, adalah ketika engkau memiliki
murid yang jelek akhlaknya, selalu menentangmu dan tak memuliakan ilmu, bahkan
menjadi pengacau di kelasmu.
Ketika engkau memiliki murid-murid
seperti ini, tetaplah berusaha untuk bersabar membimbingnya, dia masih saudara
seimanmu, maka mantapkanlah keikhlasan niatmu, harapkanlah pahala dari
kesabaranmu, semoga hal itu meninggalkan bekas yang baik pada murid-muridmu.
Setidaknya mereka mendapatkan keteladanan yang baik darimu.
Atau jika memang perlu diambil
keputusan atasnya, maka putuskanlah dengan cara yang hikmah. Dan doakanlah
mereka selalu dengan kebaikan. Mungkin saja hari ini belum terlihat hasilnya,
namun siapa tahu justru kelak ia menjadi orang shalih yang terinspirasi dengan
keteladananmu. Sehingga ia menjadi aliran pahala bagimu. Ya, semoga...
Sungguh betapa sabarnya seorang Nabi
yang dikisahkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam saat dakwahnya
ditolak, bahkan ditentang dan diperangi, hingga pernah ia sampai berdarah-darah,
namun justru Nabi tersebut malah mendoakan ampunan.
قَالَ عَبْدُ
اللهِ رضي الله عنه: كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم
يَحْكِي نَبِيًّا مِنَ الأَنْبِيَاءِ ضَرَبَهُ قَوْمُهُ فَأَدْمَوْهُ وَهُوَ
يَمْسَحُ الدَّمَ عَنْ وَجْهِهِ وَيَقُولُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِقَوْمِي
فَإِنَّهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu 'anhu mengatakan:
“Seakan-akan aku melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bercerita
tentang seorang Nabi yang dipukul oleh kaumnya hingga membuat darahnya
bercucuran, dan ia mengusap darah tersebut dari wajahnya, namun ia justru
mengucapkan: “Ya Allah, ampunilah kaumku, sesungguhnya mereka itu tidak tahu.”
(HR. Bukhari 3477 dan Muslim
1792)
Teruntuk para guru, para pendidik
generasi Islam, yang telah membimbing kaum muslimin dengan al-Qur'an dan Sunnah
di atas pemahaman Salaful ummah,
Kami ucapkan jazakumullahu khairan, semoga
Allah menjagamu dan membalas setiap kebaikanmu dengan surga-Nya. Allahumma aamiin.
-------
Abu Ibrohim Ari bin Salimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.