قِيْلَ
لِحَمْدُوْنَ بْنِ أَحْمَدَ: مَا بَالُ كَلَامُ السَّلَفِ أَنْفَعُ مِنْ كَلَامِنَا؟
قَالَ: لِأَنَّهُمْ تَكَلَّمُوْا لِعِزِّ الإِسْلَامِ وَنَجَاةِ النُّفُوْسِ وَرِضَى
الرَّحْمَنِ، وَنَحْنُ نَتَكَلَّمُ لِعِزِّ النُّفُوْسِ وَطَلَبِ الدُّنْيَا وَرِضَا
الخَلْقِ
Pernah dikatakan kepada
Hamdun bin Ahmad rahimahullah: “Mengapa ucapan Salaf lebih bermanfaat
dibanding ucapan kita?” Ia menjawab: “Karena mereka berkata untuk kemuliaan
Islam, keselamatan jiwa, dan ridha ar-Rahman, sedangkan kita berkata untuk
kemuliaan diri sendiri, mencari dunia, dan mencari ridha manusia.”
(Shifatush
Shafwah 4/361, lihat Mawa’idzush Shalihin wasshalihat karya Syaikh
Hani al-Hajj hafidzahullah hal. 449)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.