Melihat para perokok di
zaman ini persis seperti sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
tentang permisalan teman yang buruk; jika ia tidak membuatmu terbakar maka
minimalnya engkau mencium bau tidak sedap dari asapnya. Persis: jika engkau tak
mendapat contoh dan perlakuan akhlak buruk darinya, maka minimalnya engkau
mencium bau rokok dan bau mulutnya.
Mestinya para perokok
khawatir kalau-kalau betapa banyak orang yang menuntutnya kelak di hari kiamat,
lantaran banyak orang yang terganggu dan terdzalimi dengan bau rokoknya.
Sehingga betapa banyak pahala yang akan hilang darinya kelak.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ كَانَتْ
عِنْدَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيْهِ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهَا، فَإِنَّهُ لَيْسَ
ثَمَّ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ، مِنْ قَبْلِ أَنْ يُؤْخَذَ لِأَخِيْهِ مِنْ
حَسَنَاتِهِ، فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ أَخِيهِ
فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa memiliki kezaliman terhadap saudaranya, maka mintalah untuk
dihalalkan, karena sesungguhnya akan datang hari yang ketika itu tidak ada
dinar maupun dirham, sebelum kebaikan-kebaikannya diambil untuk diberikan
kepada saudaranya itu, manakala ia tidak lagi memiliki kebaikan, maka
diambillah amal kejelekan saudaranya itu, lalu dipikulkan kepadanya.” (HR.
Bukhari 6534)
Semua
yang bekerja sama dalam rokok ikut bertanggungjawab di akhirat atas kerusakan
yang ditimbulkan akibat rokok; baik penanam dan penyuplai bahannya, pemberi
ijinnya, pabriknya, karyawannya, pengiklannya, penjualnya, sampai orang yang
mengkonsumsinya.
Tubuh kita adalah titipan Allah yang begitu berharga,
janganlah kita racuni tubuh ini dan tubuh orang lain dengan rokok.
Saudara-saudaraku para
perokok, berhentilah merokok karena Allah! Kalaulah seseorang itu jujur
meninggalkan rokok, maka insyaallah pasti akan Allah mudahkan. Iringilah tekad
tersebut dengan doa. Banyak orang mungkin ingin berhenti merokok, tapi ia
kurang jujur dan tidak berdoa memohon kemudahan, sehingga Allah pun tidak
memudahkannya.
--------
Abu Ibrohim Ari bin Salimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.