Di saat orang-orang
banyak berbicara politik negeri ini. Mari kita sibukkan membicarakan dan
mempelajari tauhid dan sunnah agar bisa kita amalkan, serta memahami syirik dan
bid'ah agar bisa kita jauhi dan kita tinggalkan.
Karena itulah yang kita
butuhkan. Kita butuh paham akan agama kita, kita butuh tambahan dan pemupuk
keimanan, kita butuh berjalan dengan benar di atas jalannya orang-orang yang
telah mendapat hidayah dari Allah ar-Rahman, mereka adalah Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam dan para sahabat beliau radhiyallahu 'anhum, serta
orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.
Tidak ada perdebatan,
tidak ada tukaran caci makian, tidak ada kedustaan. Semuanya jelas di atas
wahyu al-Qur'an dan Sunnah sesuai pemahaman Salaful ummah.
Kemuliaan yang
sesungguhnya hanyalah diperoleh dengan ketakwaan, bukan dengan kekuasaan dan
jabatan ataupun kekayaan.
Demikian pula
keberkahan, akan kita raih dengan keimanan dan ketakwaan. Allah subhanahu wa
ta'ala telah berfirman:
إِنِّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ
اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
“Sesungguhnya orang yang paling
mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa.”
(QS. al-Hujurat [49]: 13)
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى
آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ
“Jikalau sekiranya penduduk
negeri-negeri tersebut beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan limpahkan
kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi.” (QS. al-A'raf [7]: 96)
Biarkanlah urusan
politik kita serahkan kepada para ahlinya. Tak perlu kita ikut-ikutan sibuk
membicarakannya. Kami yakin, betapa banyak kita lihat orang-orang yang begitu
senang dan sering membicarakan politik, ternyata ia tak tahu doa masuk masjid.
Betapa banyak orang
berteriak-teriak tentang politik, ternyata bacaan al-Qur'annya masih banyak
kesalahan, makhrojnya pun masih berantakan.
Betapa banyak pula
orang yang seolah ia pandai berdebat masalah politik, ternyata ia tak paham
rukun laa ilaaha illallaah yang merupakan pokok keimanan.
Marilah saudara
saudariku, pelajarilah agamamu! Malulah dengan diri sendiri, takutlah akan diri
ini! Betapa banyak ilmu-ilmu Islam yang belum kita ketahui, betapa sedikit pula
perbekalan kita menuju perjalanan panjang setelah kematian. Ingatlah,
sesungguhnya engkau pasti akan ditanya tentang umurmu, untuk apa ia habiskan?!
Teladanilah Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersama para sahabat beliau radhiyallahu 'anhum.
Di saat orang-orang Persia dan Romawi sibuk membicarakan kekuatan kerajaannya,
mereka sibuk membicarakan tauhid dan keimanan, sibuk membicarakan urusan akhirat,
kemudian Allah memberikan kepada mereka kemuliaan dan keberkahan, hingga di
kemudian hari Allah pun menguasakan para sahabat dan para pengikutnya atas
Persia dan Romawi, bahkan dengan telak bisa mereka kalahkan.
TAUHID saudara dan
saudariku! Kuncinya adalah Tauhid dan Sunnah yang menghujam dalam dada, yang
membuahkan keimanan dan ketakwaan.
Semoga Allah menjaga
negeri ini dan memberi hidayah kepada penduduknya kepada jalan yang lurus.
--------
Abu Ibrohim Ari bin Salimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.