Sesungguhnya
mempelajari dan menghafalkan hadits-hadits yang shahih merupakan upaya yang
sangat baik sekali dalam mengenal agama Islam dengan kemurniannya. Tentunya
juga dalam memahaminya, yaitu dengan mengikuti pemahaman para ulama salaf dalam
pengamalannya. Maka sesungguhnya menghafalkan hadits-hadits Nabi,
mempelajarinya dan menyebarkannya adalah merupakan bentuk kita mengikuti jejak
para ulama dalam menjaga agama Islam yang mulia ini dari berbagai macam
penyimpangan. Dan hal ini memiliki keutamaan yang banyak, berikut ini di
antaranya:
Pertama: menghafal dan mempelajari hadits
termasuk upaya menuntut ilmu agama Islam yang mulia ini, maka keutamaan
menuntut ilmu insyaallah akan didapat oleh orang yang mempelajari hadits Nabi.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda:
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا
يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ
“Barangsiapa mengadakan perjalanan
untuk menuntut ilmu agama, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju
surga.” (HR. Muslim 2699)
Kedua: dengan kita semakin mengenal
hadits-hadits Nabi maka kita akan semakin memahami agama Islam ini, maka insyaallah
kita akan menjadi orang yang baik dan mendapat kebaikan, bahkan kebaikan dan
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Perhatikanlah sabda Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam berikut ini:
مَنْ يُرِدِ اللهُ
بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِيْ الدِّيْنِ
“Barangsiapa dikehendaki kebaikan
oleh Allah, maka ia akan dipahamkan dalam perkara agama.” (HR. Bukhari 3116)
Ketiga: dengan kita mempelajari hadits maka
kita akan semakin mengenal dan mencintai Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
tentang bagaimana kasih sayang beliau kepada manusia, akhlak beliau, kemuliaan
ajaran beliau, dan semua sifat-sifat kebaikan dalam diri beliau. Kita pun akan
mengetahui kesungguhan beliau menunjuki kita jalan menuju surga dan
memperingatkan kita dari jalan-jalan menuju neraka. Allah subhanahu wa
ta'ala telah berfirman:
لَقَدْ جَاءَكُمْ
رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ
رَءُوفٌ رَحِيمٌ
“Sungguh telah datang kepadamu
seorang rasul dari kalanganmu sendiri (manusia), terasa berat olehnya
penderitaan yang kamu alami, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan)
bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.” (QS.
at-Taubah [9]: 128)
Keempat: dengan semakin banyak membaca
hadits-hadits nabi maka kita akan banyak bershalawat kepada beliau shallallahu
'alaihi wa sallam. Beliau bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ
وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
“Barangsiapa bershalawat kepadaku
satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim
408)
Kelima: Allah mencerahkan wajah para
penghafal hadits dan yang menyebarkannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
نَضَّرَ اللهُ
امْرَءاً سَمِعَ مِنَّا حَدِيْثاً فَحَفِظَهُ حَتَّى يُبَلِّغَهُ غَيْرَهُ، فَرُبَّ
حامِلِ فِقْهٍ إلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ، وَرُبَّ حامِلِ فِقْهٍ لَيْسَ بِفَقِيْهٍ
“Semoga Allah mencerahkan wajah orang
yang mendengar hadits dariku, kemudian menghafalnya, lalu ia menyampaikannya
kepada selainnya, betapa banyak orang yang membawa ilmu agama menyampaikannya
kepada yang lebih paham darinya, dan betapa banyak orang yang membawa ilmu
agama tidak memahaminya” (HR. at-Tirmidzi 2656 dan selainnya, dishahihkan oleh
Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahihut Tirmidzi
2656)
Di antara ulama ada yang mengatakan
bahwa, seandainya hadits ini saja yang menjadi keutamaan bagi orang-orang yang
menghafal hadits dan menyebarkannya, maka sudahlah cukup. Maksudnya cukup untuk
memotivasi kita dalam menghafalkan dan menyebarkan hadits-hadits Nabi shallallahu
'alaihi wasallam.
Saudara-saudariku kaum
muslimin dan muslimah, maka marilah kita ikut ambil bagian dalam meraih
keutamaan-keutamaan tersebut, tentunya dengan niat ikhlas dan juga agar kita
bisa mengamalkannya. Sungguh para ulama, mereka telah bangkit menghafal
hadits-hadits Nabi untuk kemudian mereka menyebarkannya dan menjelaskan
kandungannya. Merekalah manusia-manusia yang Allah hidupkan untuk menjaga
agama-Nya, sehingga Allah pun memelihara wahyu-Nya melalui mereka. Tidaklah
muncul para pemalsu al-Qur'an maupun hadits, kecuali para ulama bangkit
membantahnya.
Maka merupakan sebuah
kebahagiaan jika kita diberi taufik oleh Allah untuk bisa ikut menghafal
hadits-hadits Nabi yang shahih dari beliau shallallahu 'alaihi wasallam.
Semoga Allah memudahkan kita dalam menghafalnya, memahaminya, mengamalkannya,
dan menyebarkannya. Barakallahufikum.
--------
Abu Ibrohim Ari bin Salimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.