Di antara yang bisa membantu menguatkan ketabahan hati seorang hamba saat tertimpa musibah khususnya musibah yang berat, adalah keluarga, teman, ataupun penasehat yang selalu menghibur dan mengingatkan akan akhirat. Bahkan ia tak akan lupa mendoakan kesembuhan, kesehatan, dan kebaikan.
Maka bersyukurlah jika kita memiliki orang-orang dekat yang seperti itu. Dengan mengingat akhirat, maka kita akan ingat Allah, dan dengan mengingat Allah maka hati kita akan menjadi tenang. Kita tahu bahwa semua urusan kita telah diatur oleh Allah, dan kita tahu bahwa apa yang Allah pilihkan bagi kita adalah yang terbaik, selagi kita beriman. Maka kita pun akan tenang dengan berprasangka baik kepada Allah.
Memiliki orang-orang dekat yang
baik adalah termasuk karunia Allah yang sangat berharga, tak setiap orang
mendapatkannya. Kebaikan itu bisa menular, sebagaimana keburukan juga bisa
menular. Berdoalah agar Allah mendekatkan kita kepada orang-orang yang baik.
Jika kita telah mendapatkannya, maka jagalah hubungan kita dengannya. Mereka
adalah orang-orang yang selalu menginginkan kebaikan untuk kita. Dan berdoalah
pula agar Allah menjauhkan kita dari orang-orang yang buruk, karena mereka akan
menyeret kita kepada keburukan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dan
ingatlah, bahwa seseorang itu bisa dinilai dengan melihat dari siapa
orang-orang terdekatnya; baikkah atau burukkah. Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa salam bersabda:
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ
أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Seseorang itu berada pada agama teman dekatnya, maka
hendaklah salah seorang di antara kalian melihat, siapakah yang dia jadikan
teman dekatnya.” (HR. at-Tirmidzi 2378, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam
Shahihut Tirmidzi 2378)
--------
Abu Ibrohim Ari bin Salimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.