Manakah yang lebih cantik antara wanita dunia yang masuk surga dengan bidadari surga?
Sebenarnya pertanyaan seperti ini kurang bermanfaat untuk
kita, yang lebih bermanfaat dan hendaknya menjadi perenungan dan instrospeksi
bagi kita adalah pertanyaan:
“Bisakah kita menjadi salah satu penghuni surga??”
“Apa yang telah kita persiapkan untuk membeli surga??”
“Sudah sejauh mana kita memantaskan diri untuk menjadi
penghuninya??”
Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
telah bersabda:
أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ اللَّهِ غَالِيَةٌ،
أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ اللَّهِ الْجَنَّةُ
“Ingatlah sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal, dan ketauhilah bahwa sesungguhnya barang dagangan Allah adalah surga.” (HR. Tirmidzi 2450 dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani di dalam kitab Shahihut Tirmidzi 2450)
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّة
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang
mukmin *diri dan harta mereka* dengan memberikan surga untuk mereka.” (QS.
at-Taubah [9]: 111)
Sejauh mana kita mengorbankan diri kita dan harta kita
untuk meraih surga??
Sampai dimana ilmu agama kita dan pengamalannya?
Seberapa banyak kita sudah membaca Al-Qur'an,
merenunginya, mempelajarinya dan mengamalkannya?
Sampai dimana rasa syukur kita? Sudahkah kita menggunakan
setiap nikmat dari Allah untuk ketaatan kepada-Nya?
Sudah sejauh mana kesabaran kita dalam mentaati perintah
Allah dan menjauhi larangan-Nya? Sejauh mana pula kesabaran kita dalam
menghadapi takdir yang tidak disukai, berupa musibah, sakit, kehilangan, dan
semisalnya?
Sudahkah kita selalu ikhlas dalam setiap amalan kita?
Sudah sejauh manakah kita meneladani Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam dan para sahabat beliau radhiyallahu 'anhum?
Sampai dimana penjagaan kita terhadap shalat wajib?
Sudahkah kita selalu mengerjakannya di awal waktu? Sudahkah kita khusyu di
dalamnya? Sudahkah shalat kita menjadi pencegah dari perbuatan keji dan
mungkar?
Sudah seberapa banyak sedekah kita?
Dimana kita dari shalat malam? Dimana kita dari
puasa-puasa sunnah? Dimana kita dari doa-doa dan dzikir-dzikir sehari-hari?
Sudah seberapa baikkah akhlak kita?
Sudahkah kita selalu beramar ma'ruf nahi munkar?
Sejauh mana bakti kita pada kedua orang tua? Seberapa
baikkah kita dalam mendidik anak-anak kita?
Sudah sebaik apakah kita dalam menjaga lisan-lisan kita?
Sampai dimana kita dalam amalan hijab sebagai kewajiban
menutup aurat?
Bagian apa yang telah kita berikan untuk Islam?
Seberapa banyakkah manfaat yang telah kita berikan untuk
kaum muslimin?
Semoga Allah merahmati seseorang yang ia melihat-lihat
kekurangan dirinya sebagai hamba Allah, kemudian ia sibuk memperbaiki dirinya
dan memperbaiki hubungannya dengan Allah.
Adalah Nabi kita shallallahu 'alaihi wa sallam
ketika ditanya oleh seseorang tentang kapan datangnya hari Kiamat, beliau
menjawab:
وَمَاذَا أَعْدَدْتَ لَهَا؟
“Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapi hari
Kiamat?” (HR. Bukhari 6167 dan Muslim 2639)
Ya, apa yang telah kita persiapkan untuk membeli surga??
Apa yang telah kita persiapkan??
--------
Abu Ibrohim Ari bin Salimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.