10 malam terakhir Ramadhan adalah malam-malam yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik daripada 1000 bulan (lailatul qadr).
Allah 'azza wa jalla berfirman:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ
شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ
أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
“Malam kemuliaan itu (Lailatul Qadr) lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. al-Qadr [97]: 3-5)
Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ
مِنْ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah Lailatul Qadr di malam ganjil pada 10 hari
terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari 2017)
Hendaklah kita bersemangat
beramal shalih melebihi malam-malam lainnya, serta meminta pertolongan dan
kemudahan kepada Allah agar bisa meraih keutamaan tersebut.
Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam pernah mengabarkan bahwa jika telah datang bulan
Ramadhan, maka ada yang berseru:
يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِيَ
الشَّرِّ أَقْصِرْ
“Wahai para pencari kebaikan, sambutlah! Dan wahai
para pencari keburukan, berhentilah!” (HR. At Tirmidzi dan Ibnu Majah,
dinilai hasan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami' 759)
Dari Aisyah radhiyallahu
'anha, ia berkata:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ
أَهْلَهُ
“Apabila memasuki sepuluh (malam terakhir di bulan
Ramadhan), Nabi mengencangkan ikatan kainnya, menghidupkan malamnya (dengan
beribadah), dan membangunkan keluarganya (istri-istrinya).” (HR. Bukhari 2024)
Doa yang diajarkan oleh
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untuk kita perbanyak
mengucapkannya di 10 malam terakhir bulan Ramadhan adalah:
*اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ
فَاعْفُ عَنِّى*
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan
Engkau mencintai maaf, maka maafkanlah aku.” (HR. At Tirmidzi dan Ibnu Majah,
dinilai shahih oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihut Targhib 3391)
Semoga Allah ta'ala menjadikan kita termasuk di
antara hamba-hambaNya yang meraih keutamaan bulan Ramadahn dan keutamaan
Lailatul Qadr secara maksimal. Allahumma aamiin.
----------
Abu Ibrohim Ari bin Salimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.