Isi toplesnya tak jauh berbeda dengan lebaran kala itu. Belasan tahun yang lalu, atau sudah angka puluhan tahun yang lalu... Namun yang pasti berbeda adalah usiaku dan usia mereka yang kini telah bertambah. Hanya saja bedanya bahwa aku semakin kuat, sedangkan mereka semakin lemah.
Kini aku bukanlah lagi
anak-anak seperti dulu, yang masih merengek minta dibuatkan pacitan atau snack
khas lebaran di keluargaku. Bahkan kini aku lebih kuat dari yang dulu karena
aku telah tumbuh dewasa.
Merekalah yang kini telah melemah, semakin sepuh, kulit yang telah banyak mengeriput, uban yang semakin penuh di kepala, pandangan yang semakin kabur untuk melihat huru-huruf ataupun abjad yang berjejer, gigi yang semakin berkurang, bahkan mungkin semuanya pun telah copot dan hilang, sehingga makanan yang ada di dalam toples pun tak lagi mereka bisa menikmatinya seperti dulu. Mereka semakin menua, mereka telah "dimakan" usia.
Mereka memang tak lagi sekuat
dulu, yang selalu kuat menimang-nimangku, berjalan kemana-mana sambil
menggendongku, menempatkanku di pangkuannya sambil memelukku, menggotongku kala
ku tertidur di ruang tamu, mengangkatku dan memakaikan pakaian kepadaku setelah
selesai memandikanku, memegangiku serta menenangkanku dan menyeka air mata
tangis manjaku,... Namun kasih sayangnya hingga saat ini tak berubah, ia tetap
seperti dulu... Masih dengan senyuman keduanya yang begitu indah di hatiku,
masih dengan kedermawanannya yang begitu baik sebagai keteladanan untukku,
masih dengan keramahannya yang begitu membahagiakan di setiap pertemuanku.
Sungguh jasa-jasa kalian begitu banyak hingga tak mampu
untuk kuhitung dan tak terbalaskan. Insyaallah jasa-jasa kalian tak akan pernah
terlupakan.
Bapak... Ibu... Aku mencintai
kalian.
Semoga Allah senantiasa menjaga
kalian, memberkahi kalian, dan memanjangkan umur kalian dalam ketaatan
kepada-Nya. Semoga Allah mengampuni kalian dan membalas kebaikan-kebaikan
kalian dengan surga-Nya.
Entah berapa lama lagi aku
masih bisa melihat kalian. Semoga lebaran di tahun depan kita masih bisa
berpuasa Ramadhan dan berlebaran bersama-sama lagi.
Semoga tulisan yang sedikit ini
mengingatkan kita akan kebaikan orang tua kita, dan kita harus berbakti pada
keduanya. Sahabat Abu Darda radhiyallahu 'anhu pernah berkata: Aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
الوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الجَنَّةِ،
فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ البَابَ أَوْ احْفَظْهُ
“Orang tua adalah pintu surga yang di tengah. Jika kalian
mau, sia-siakanlah pintu itu atau jagalah.” (HR. at-Tirmidzi 1900, dishahihkan
oleh Syaikh al-Albani dalam Shahihut Tirmidzi 1900)
Semoga Allah menjadikan kita
dan anak-anak kita sebagai anak yang berbakti pada orang tuanya.
----------
Abu Ibrohim Ari bin Salimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.