Bisa jadi, engkau mungkin lebih pandai dari
pasanganmu, lebih berilmu, lebih kaya, lebih mulia nasabmu, lebih banyak
gajimu, lebih banyak ketrampilanmu...
Tapi...
Belum tentu engkau lebih bertakwa kepada Allah,
lebih takut kepada Allah lebih mulia di sisi-Nya. Belum tentu...!!
Maka janganlah engkau tertipu dengan
kelebihanmu, sehingga engkau merendahkan pasanganmu.
Ingatlah bahwa segala nikmat dan kelebihan
yang ada padamu adalah berasal dari Allah. Kalaulah Allah tidak
mengaruniakannya kepadamu maka kau tidak memiliki apa-apa.
عَنْ
أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: إِنَّ
اللهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى
قُلُوْبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa
dan harta kalian, tetapi yang Dia lihat adalah hati dan perbuatan kalian.” (HR.
Muslim 2564)
Bersyukurlah atas segala karunia dan
nikmat yang telah engkau dapatkan, dan jadikanlah hal itu sebagai sarana meraih
ketaatan kepada Allah ta'ala bersamanya.
Bagimu wahai para suami…
Ingatlah selalu, istrimu tercipta
dari tulang rusuk yang bengkok. Dengan semua sifat yang ada padanya, ia merasa
tenteram dengan pengayomanmu, kesabaranmu, perhatianmu, dan sikap lemah lembutmu
kepadanya. Maka ingatlah tugas utamamu untuk selalu menjaganya dari api neraka.
Bimbinglah ia menuju keridhaan Allah dengan ilmu dan akhlak yang baik. Bukankah
sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik terhadap istrinya...?!
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda:
أَكْمَلُ
الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا، وَخَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ
لِنِسَائِهِمْ.
“Mukmin yang paling sempurna imannya
adalah yang paling baik akhlaknya, dan orang yang paling baik di antara kalian
adalah yang paling baik kepada istrinya.” (HR. at-Tirmidzi 1162, dinilai hasan
shahih oleh Syaikh al-Albani dalam Shahihut Targhib wat Tarhib 1923)
Dan bagimu wahai para istri…
Suamimu adalah pemimpinmu, ia
mengemban amanah pertanggung-jawaban atasmu di hadapan Allah kelak, maka
taatilah ia selagi bukan memerintahkan kepada maksiat. Ingatkanlah jika ia
salah, dan berdoalah selalu agar Allah selalu membimbingnya dalam mengarahkan
bahtera rumah tangga kalian. Sesungguhnya dia adalah ladang untuk meraih
surgamu atau nerakamu.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda:
انْظُرِي أَيْنَ
أَنْتِ مِنْهُ فَإِنَّهُ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ
“Lihatlah bagaimana engkau di sisinya,
karena sesungguhnya suamimu itu adalah surgamu dan nerakamu.” (HR. Ahmad 27352,
dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah ash-Shahihah 2612)
Barakallahufikum.
Abu Ibrohim Ari bin Salimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.