Syaikh Sulaiman ar-Ruhaily
hafidzahullah, seorang guru besar untuk fatwa di Universitas Islam Madinah dan
pengajar di Masjid Nabawi membaca sebuah lembar pertanyaan. Penanya memulai
pertanyaannya dengan sapaan kepada beliau:
“Wahai Samahatusy Syaikh…”
Maka sambil tersenyum Syaikh Sulaiman
mengucapkan:
“Aku bukan Samahatu, tapi aku
Sulaiman ar-Ruhaily.”
Demikianlah di antara ketawadhuan
ulama, beliau enggan digelari dengan pujian, padahal beliau layak dipuji.
Betapa ahli ilmu selalu berusaha menjaga hatinya agar selalu ikhlas dan
menjauhi hal-hal yang bisa mengurangi keikhlasannya.