“Asyhadu allaa ilaaha illallaah wa`ashadu anna muhammadan rasuulullaah
(saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar
kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah).” Ini adalah dua kalimat syahadat
(persaksian) yang merupakan inti ajaran Islam dan selalu kita baca dalam
shalat-shalat kita. Dua kalimat syahadat ini memiliki banyak keutamaan yang akan
didapatkan oleh orang-orang yang meyakininya, mengucapkannya, dan mengamalkan
kandungannya. Keutamaan inti
dan yang paling besar adalah bahwa dua kalimat syahadat ini menjadi penyebab mutlak
keselamatan seseorang dari siksa api neraka dan dimasukkan ke dalam surga.
Karena kalimat syahadat adalah kalimat tauhid, barangsiapa tidak bertauhid maka
ia adalah orang musyrik atau kafir dan tidak akan pernah bisa masuk ke dalam
surga selama-lamanya.
Allah subhanahu wa ta'ala telah berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ
كُفَّارٌ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ
أَجْمَعِينَ خَالِدِينَ فِيهَا لَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ
يُنْظَرُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang
kafir dan mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para
malaikat, dan manusia seluruhnya. Mereka kekal di dalamnya (laknat), tidak akan
diringankan adzabnya, dan mereka tidak diberi penangguhan.” (QS. al-Baqarah
[2]: 161-162)
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ
حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ
مِنْ أَنْصَارٍ
“Sesungguhnya barangsiapa
berbuat kesyirikan, maka Allah mengharamkan baginya surga dan tempat kembalinya
adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim itu seorang penolong
pun.” (QS. al-Maidah [5]: 72)
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam juga telah bersabda:
وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا
يَسْمَعُ بِيْ أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ يَهُوْدِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ
يَمُوْتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِيْ أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ
النَّارِ
“Demi yang jiwa Muhammad berada
di Tangan-Nya, tidak ada seorangpun dari umat ini yang mendengar aku telah diutus,
baik itu Yahudi ataupun Nashrani, kemudian ia mati dan belum beriman kepada apa
yang aku diutus dengannya, kecuali ia akan termasuk penghuni neraka.” (HR.
Muslim 153)
Berikut ini di antara
keutamaan dua kalimat syahadat yang datang dari hadits-hadits yang telah tetap
berasal dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, semoga kita
termasuk orang-orang yang bisa meraihnya:
Terjaganya Darah dan Harta
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
أُمِرْتُ
أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوْا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ،
وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ وَيُقِيْمُوا الصَّلاَةَ وَيُؤْتُوْا الزَّكَاةَ،
فَإِذَا فَعَلُوْا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّيْ دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا
بِحَقِّ الإِسْلاَمِ، وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ
“Aku diperintahkan untuk
memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi
kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, dan
menunaikan zakat. Jika mereka telah melaksanakannya, terjagalah darah dan harta
mereka dariku kecuali dengan cara yang dibenarkan Islam, sedangkan
perhitungannya di sisi Allah.” (HR. Bukhari 25 dan Muslim 22)
Sebab Keberuntungan
Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam pernah berdakwah mengajak orang-orang masuk Islam di
pasar Dzil Majaz, beliaupun bersabda:
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ قُولُوا: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، تُفْلِحُوا
“Wahai manusia, ucapkanlah laa
ilaaha illallaah, niscaya kalian akan beruntung.” (HR. Ahmad 16023, dinyatakan
shahih lighairihi oleh Syaikh Syu’aib al-Arnauth dalam tahqiq beliau terhadap al-Musnad)
Sebab Diampuni Dosa-dosa
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا
مِنْ نَفْسٍ تَمُوتُ وَهِيَ تَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَنِّي
رَسُولُ اللهِ، يَرْجِعُ ذَاكَ إِلَى قَلْبٍ مُوْقِنٍ، إِلَّا غَفَرَ اللهُ لَهَا
“Tidak ada satu jiwapun yang
mati dan ia bersaksi bahwa bahwa tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah
dan bahwa aku adalah utusan Allah disertai dengan keyakinan dalam hati, kecuali
Allah pasti mengampuninya.” HR. Ahmad 21998, dinilai shahih oleh Syaikh Syu’aib
al-Arnauth rahimahullah dalam tahqiq beliau terhadap Musnad Ahmad)
Berbahagia dengan Syafa’at Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
أَسْعَدُ
النَّاسِ بِشَفَاعَتِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ
“Orang yang paling bahagia
dengan syafa’at (pertolongan)ku di hari Kiamat adalah yang mengucapkan laa
ilaaha illallaah ikhlas dari dalam hatinya atau dirinya.” (HR. Bukhari 99)
Dilindungi dari Siksa Api Neraka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لَنْ
يُوَافِيَ عَبْدٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
يَبْتَغِيْ بِهِ وَجْهَ اللهِ إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ النَّارَ
“Tidak akan datang seorang hambapun
di hari Kiamat yang mengucapkan laa ilaaha illallaah karena mengharap wajah
Allah (ikhlas), melainkan Allah haramkan api neraka atasnya.” (HR. Bukhari 6423)
مَنْ
شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ النَّارَ
“Barangsiapa bersaksi bahwa
tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan bahwa
Muhammad adalah utusan Allah, Allah haramkan api neraka atasnya.” (HR. Muslim
29)
Dimasukkan ke Dalam Surga
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ
مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Siapa yang meninggal dunia dan
ia mengilmui bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar
kecuali Allah, maka ia masuk surga.” (HR. Muslim 27)
أَشْهَدُ
أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّيْ رَسُولُ اللَّهِ لَا يَلْقَى اللَّهَ
بِهِمَا عَبْدٌ غَيْرَ شَاكٍّ فَيُحْجَبَ عَنِ الْجَنَّةِ
“‘Saya bersaksi bahwa tidak ada
sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan bahwa aku (Nabi
Muhammad) adalah utusan Allah.’ Tidak ada seorang hambapun yang bertemu Allah
dengan dua syahadat ini tanpa ragu-ragu, kemudian ia dihalangi masuk surga.” (HR.
Muslim 26)
مَنْ
شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ
أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ
أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ
“Barangsiapa bersaksi bahwa
tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah saja
tidak ada sekutu bagi-Nya, Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, Isa adalah
hamba Allah dan utusan-Nya serta kalimat-Nya yang Dia sampaikan kepada Maryam
dan ruh dari-Nya, surga adalah benar, dan neraka adalah benar, maka Allah
memasukkannya ke dalam surga apapun amalannya.” (HR. Bukhari 3435)
Dalam riwayat Imam Muslim Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
أَدْخَلَهُ
اللَّهُ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ شَاءَ
“Allah memasukkannya melalui
pintu surga mana saja dari delapan pintu surga yang ia kehendaki.” (HR. Muslim
28)
Demikianlah di antara keutamaan
dua kalimat syahadat ini. Setiap orang yang meninggal dunia dalam keadaan
bertauhid memiliki peluang besar mendapatkan semua keutamaan tersebut, namun
perlu diketahui bahwa ada juga orang-orang yang bertauhid namun ia terluput
dari keutamaan-keutamaaan ini dan masuk neraka, tapi ia tak akan kekal di dalam
neraka, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
يَخْرُجُ
مِنَ النَّارِ مَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَفِي قَلْبِهِ وَزْنُ
شَعِيرَةٍ مِنْ خَيْرٍ، وَيَخْرُجُ مِنَ النَّارِ مَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ وَفِي قَلْبِهِ وَزْنُ بُرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ، وَيَخْرُجُ مِنَ النَّارِ
مَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَفِي قَلْبِهِ وَزْنُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ
“Akan keluar dari neraka orang
yang mengucapkan laa ilaaha illallaah dan di hatinya terdapat kebaikan (hanya)
sebesar gandum kasar. Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan laa ilaaha
illallaah dan di hatinya terdapat kebaikan (hanya) sebesar gandum halus. Akan
keluar dari neraka orang yang mengucapkan laa ilaaha illallaah dan di hatinya
terdapat kebaikan (hanya) seukuran benda yang paling kecil.” (HR. Bukhari 44
dan Muslim 193)
Syaikh Abdurrahman bin
Muhammad Musa Alu Nashr hafidzahullahu warahima abihi menjelaskan:
“Keutamaan-keutamaan ini hanya didapatkan oleh orang-orang yang mengucapkan laa
ilaaha illallaah dengan memenuhi tujuh syaratnya (ilmu, yakin, ikhlas, jujur,
cinta, tunduk patuh, dan menerima), serta menjauhi hal-hal yang membatalkannya dan
menghilangkan keutamaan-keutamaannya. Tidak semua yang membacanya mendapatkan
keutamaan tersebut, karena banyak hadits dari rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam yang menyebutkan masuknya sebagian orang yang mengucapkan laa
ilaaha illallaah ke dalam neraka kemudian dikeluarkan karena syafa’at. Mereka
masuk ke dalam neraka, padahal mereka mengucapkan laa ilaaha illallaah, hal ini
entah karena mereka mengucapkannya belum begitu yakin dengan keyakinan yang
sempurna hingga mereka menjauhi keburukan-keburukan, atau karena mereka
mengucapkannya kemudian berbuat berbagai keburukan dan maksiat sehingga
melemahkan kejujuran dan keyakinan mereka terhadap kalimat syahadat ini,
akhirnya dosa-dosa mereka mengalahkan kebaikan-kebaikan mereka.” (Aqidatuka
Ayyuhal Muslim hal. 16-17)
Demikian, semoga Allah
menghidupkan dan mewafatkan kita di atas tauhid dan menjauhkan kita dari
kesyirikan, serta semoga Allah menjadikan kita termasuk ke dalam golongan
orang-orang yang mendapatkan keutamaan-keutamaan dua kalimat syahadat ini. Allahumma
aamiin.
--------
Abu Ibrohim Ari bin Salimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.