Kamis, 03 Agustus 2017

JAWAMI'UL KALIM

Kucoba tuk merangkai kata
Susunan kalimat yang indah mempesona
Agar manusia terenyuh dengan sajaknya
Hingga merekapun terpengaruh dengan isinya
Namun bingung juga menentukan tiap akhir kalimatnya
Butuh waktu lama tuk memilih-milihnya
Hingga akhirnya pun aku merasa kesusahan
Bahkan semakin lama ku semakin kewalahan
Maka ku sadar bahwa tak perlu kuteruskan
Kemudian aku teringat akan suatu keajaiban
Akan seseorang yang dikaruniai keberkahan lisan
Dialah sang Utusan Allah Ar-Rahman
Yang membawa amanah menyampaikan kitab suci al-Qur'an
Tahukah kalian apa yang kumaksudkan??
Jawami'ul kalim namanya jika kau tahu kawan
Yaitu sedikit  ucapan yang merangkum begitu banyak pelajaran
Cobalah kalian renungkan

Berikut ini beberapa contoh sebagai permisalan:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menuturkan:
مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيه
“Di antara ciri baiknya keislaman seseorang adalah ia meninggalkan apa yang tidak bermanfaat untuknya.” (HR. at-Tirmidzi 2317, dihasankan Syaikh al-Albani dalam Shahihut Targhib wat Tarhib 2881)
الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
“Seorang muslim adalah yang muslim lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya.” (HR. Bukhari 10 dan Muslim 41)
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari 6018)
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
“Tidak beriman salah seorang di antara kalian (dengan keimanan yang sempurna), sehingga ia mencintai (kebaikan) untuk saudaranya sebagaimana ia mencintai (kebaikan) untuk dirinya.” (HR. Bukhari 13 dan Muslim 45)
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم: أَوْصِنِيْ، قَالَ: لَا تَغْضَبْ. فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ: لَا تَغْضَبْ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Berilah aku wasiat”. Beliau menjawab, “Janganlah kau marah!” Orang itu pun mengulang-ulangi permintaannya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap bersabda: “Jangan marah!” (HR. Bukhari 6116)
Lihatlah! Beberapa hadits di atas telah merangkum akhlak-akhlak yang mulia dengan kalimat yang singkat dan padat dari Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Semoga kita bisa mengambil banyak pelajaran. Wallahu a’lam.

Abu Ibrohim Ari bin Salimin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.