Selasa, 29 Januari 2019

SIBUKLAH MEMBICARAKAN TAUHID, JANGAN SIBUK MEMBICARAKAN POLITIK!


Di saat orang-orang banyak berbicara politik negeri ini. Mari kita sibukkan membicarakan dan mempelajari tauhid dan sunnah agar bisa kita amalkan, serta memahami syirik dan bid'ah agar bisa kita jauhi dan kita tinggalkan.
Karena itulah yang kita butuhkan. Kita butuh paham akan agama kita, kita butuh tambahan dan pemupuk keimanan, kita butuh berjalan dengan benar di atas jalannya orang-orang yang telah mendapat hidayah dari Allah ar-Rahman, mereka adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabat beliau radhiyallahu 'anhum, serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.
Tidak ada perdebatan, tidak ada tukaran caci makian, tidak ada kedustaan. Semuanya jelas di atas wahyu al-Qur'an dan Sunnah sesuai pemahaman Salaful ummah.

Kemuliaan yang sesungguhnya hanyalah diperoleh dengan ketakwaan, bukan dengan kekuasaan dan jabatan ataupun kekayaan.
Demikian pula keberkahan, akan kita raih dengan keimanan dan ketakwaan. Allah subhanahu wa ta'ala telah berfirman:
إِنِّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa.” (QS.  al-Hujurat [49]: 13)
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan limpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi.” (QS. al-A'raf [7]: 96)
Biarkanlah urusan politik kita serahkan kepada para ahlinya. Tak perlu kita ikut-ikutan sibuk membicarakannya. Kami yakin, betapa banyak kita lihat orang-orang yang begitu senang dan sering membicarakan politik, ternyata ia tak tahu doa masuk masjid.
Betapa banyak orang berteriak-teriak tentang politik, ternyata bacaan al-Qur'annya masih banyak kesalahan, makhrojnya pun masih berantakan.
Betapa banyak pula orang yang seolah ia pandai berdebat masalah politik, ternyata ia tak paham rukun laa ilaaha illallaah yang merupakan pokok keimanan.
Marilah saudara saudariku, pelajarilah agamamu! Malulah dengan diri sendiri, takutlah akan diri ini! Betapa banyak ilmu-ilmu Islam yang belum kita ketahui, betapa sedikit pula perbekalan kita menuju perjalanan panjang setelah kematian. Ingatlah, sesungguhnya engkau pasti akan ditanya tentang umurmu, untuk apa ia habiskan?!
Teladanilah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersama para sahabat beliau radhiyallahu 'anhum. Di saat orang-orang Persia dan Romawi sibuk membicarakan kekuatan kerajaannya, mereka sibuk membicarakan tauhid dan keimanan, sibuk membicarakan urusan akhirat, kemudian Allah memberikan kepada mereka kemuliaan dan keberkahan, hingga di kemudian hari Allah pun menguasakan para sahabat dan para pengikutnya atas Persia dan Romawi, bahkan dengan telak bisa mereka kalahkan.
TAUHID saudara dan saudariku! Kuncinya adalah Tauhid dan Sunnah yang menghujam dalam dada, yang membuahkan keimanan dan ketakwaan.
Semoga Allah menjaga negeri ini dan memberi hidayah kepada penduduknya kepada jalan yang lurus.
--------
Abu Ibrohim Ari bin Salimin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.