عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمَا، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَا تَرَكْتُ
بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu
‘anhuma, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau
bersabda: “Tidaklah aku meninggalkan setelahku nanti, sebuah ujian
yang lebih berbahaya bagi laki-laki melebihi godaan wanita.”
(HR. Bukhari 5096 dan Muslim 2740)
Hadits ini
menunjukkan kepada kita akan besarnya fitnah (ujian) wanita. Bahkan ia adalah
sebesar-besar godaan bagi laki-laki yang bisa membuatnya lalai dari agamanya.
Hal ini sebagaimana yang telah Allah firmankan dalam kitab-Nya ketika
menjelaskan tentang kecintaan (syahwat) laki-laki terhadap kehidupan dunia,
Allah menjadikan penyebutan wanita sebagai yang pertama. Allah ta'ala berfirman:
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ
النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ
وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ
“Dijadikan indah pada (pandangan)
manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita,
anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan,
binatang-binatang ternak dan sawah ladang.” (QS. Ali Imran [3]:
14)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah ketika sampai di
tafsir ayat ini dalam kitab tafsirnya mengatakan:
فَبَدَأَ بِالنِّسَاءِ لِأَنَّ الفِتْنَةَ بِهِنَّ
أَشَدُّ
“Allah memulai dengan (menyebutkan) perempuan karena fitnah mereka adalah
yang paling dahsyat.”
Sebab Wanita Menjadi Fitnah yang
Terbesar
Telah banyak kita
dengar seorang laki-laki yang terjatuh ke dalam dosa-dosa hingga dosa besar
yang membinasakan disebabkan karena godaan wanita, mulai dari memandang dan
menyentuh perempuan yang bukan mahrom, pacaran, zina, bahkan sampai kepada
derajat kesyirikan dan kekufuran -semoga Allah melindungi kita darinya-.
Sehingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun sangat
memperingatkan umatnya akan bencana yang disebabkan oleh wanita. Beliau
bersabda:
وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ
فِتْنَةِ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِيْ النِّسَاءِ
“Takutlah kalian terhadap (bencana) wanita, karena
sesungguhnya bencana yang pertama kali menimpa Bani Israil adalah masalah
wanita.” (HR. Muslim 2742)
Beliau shallallahu
'alaihi wa sallam juga bersabda:
مَا رَأَيْتُ مِنْ
نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْ
إِحْدَاكُنَّ
“Aku tidak pernah melihat seseorang yang kurang akal dan
agamanya bisa menghilangkan akal lelaki yang kokoh melebihi salah seorang di
antara kalian (wahai wanita).” (HR. Bukhari 304)
Di antara
sebabnya mengapa wanita menjadi fitnah yang paling besar yaitu karena wanita
adalah senjata pamungkasnya setan untuk menggoda laki-laki. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ، وَإِنَّهَا إِذَا خَرَجَتْ
اِسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ، وَإِنَّهَا لَا تَكُوْنُ أَقْرَبُ إِلَى اللَّهِ
مِنْهَا فِي قَعْرِ بَيْتِهَا.
“Sesungguhnya wanita adalah aurat, maka
jika dia keluar (rumah), setan akan menghiasinya (agar menjadi godaan bagi
laki-laki), dan keadaannya yang paling dekat dengan Allah adalah ketika ia
berada di dalam rumahnya.” (HR. ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Ausath
2890, dishahihkan Syaikh al-Albani dalam Silsilah ash-Shahihah 2688)
Salah seorang ulama besar dari
kalangan Tabi’in yang bernama Sa’id Ibnul Musayyib rahimahullah pernah
berkata:
مَا يَئِسَ الشَّيْطَانُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا
أَتَاهُ مِنْ قِبَلِ النِّسَاءِ
“Tidaklah setan berputus asa dari suatu
(godaannya) kecuali dia akan mendatanginya dengan godaan dari arah perempuan.”
(Mawa’idzush Shalihina wash Shalihat hal 170)
Di Antara Pencegah Fitnah Wanita
Oleh karena itulah
agama Islam ini mencegah fitnah (bencana) ini dengan mensyari’atkan hijab
bagi perempuan untuk menutupi semua auratnya ketika ia keluar rumah atau ketika
ada laki-laki yang bukan mahromnya. Dimaksudkan agar tidak menjadi fitnah bagi
laki-laki dan agar kaum muslimah terjaga dari keburukan yang bisa menodai
kehormatannya sebagai wanita, selain itu mereka juga akan dikenal sebagai
muslimah yang taat kepada Allah ta'ala dengan jilbabnya. Allah subhanahu
wa ta'ala berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ
وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّ
ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيْمًا
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu
dan isteri-isteri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.” (QS. al-Ahzab [33]: 59)
Demikian pula Islam
juga telah memerintahkan para laki-laki untuk selalu menundukkan
pandangannya terhadap wanita agar tidak terjerumus ke dalam fitnah
(bencana) wanita. Karena memang kebanyakan hubungan haram antara laki-laki dan
wanita bermulai dari pandangan mata.
قُلْ
لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ
“Katakanlah kepada
laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
memelihara kemaluannya.” (QS.
an-Nur [24]: 30)
Bahkan Islam mengancam
bagi laki-laki yang menyentuh perempuan yang bukan mahromnya dengan ancaman
yang tegas. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ أَحَدِكُمْ
بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لَا تَحِلُّ
لَهُ
“Sungguh ditusuknya kepala salah seorang di antara kalian
menggunakan jarum dari besi adalah lebih baik baginya, daripada ia menyentuh
seorang perempuan yang tidak halal baginya.” (HR. Thabrani dalam al-Mu’jamul Kabir 16880 dan
Syaikh al-Albani menghukuminya hasan shahih dalam Shahihut Targhib wat
Tarhib 1910)
Sampai di sini,
maka hendaknya para wanita untuk sadar, bahwa mereka adalah godaan terbesar
yang bisa menjadi penyebab bagi laki-laki pada kehancuran dunia dan akhiratnya.
Sehingga mereka para wanita harus selalu menjaga diri agar tidak menjadi sebab
terjerumusnya dirinya dan orang lain ke dalam neraka Jahannam yang
menyala-nyala. Demikian juga laki-laki, maka mereka harus lebih waspada, karena
ayat dan hadits yang datang lebih ditujukan kepada para laki-laki.
Semoga Allah subhanahu
wa ta'ala menjaga kaum muslimin dan muslimah dari berbagai keburukan di
dunia dan akhirat.
--------
Abu
Ibrohim Ari bin Salimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.