Terkadang -atau bahkan
lebih sering- mendidik dengan contoh akhlak itu lebih mengena daripada dengan
kata-kata.
Terkadang -atau bahkan
lebih sering- mendidik dengan contoh akhlak itu lebih mengena daripada dengan
kata-kata.
Seorang anak yang
selalu melihat bapaknya rajin ke masjid, rajin baca Qur’an, rajin ibadah... Tentu
berbeda dengan seorang anak yang tiap hari melihat bapaknya rajin nonton
televisi, jarang ke masjid, jarang baca qur'an, sering merokok, jarang
ibadah... Berbeda!!
Seorang anak yang selalu
melihat ibunya rajin baca Qur’an, rajin shalat, taat pada suami, tutur katanya
lembut padanya, selalu menjaga aurat, rajin ibadah... Tentu berbeda dengan
seorang anak yang hampir tiap hari melihat ibunya rajin nonton sinetron, suka
dandan dan tanpa berjilbab ketika keluar rumah, sering teriak-teriak di depan
suami, sering marah-marah, kurang rajin beribadah.... Berbeda!!
Rumah adalah awal
kali pembentukan akhlak seorang anak. Dari bapak ibunya-lah dia mencontoh. Maka berikanlah
contoh keteladanan yang baik pada anak-anak kita. Niscaya kita akan melihat
hasil baiknya ketika ia telah besar.
Dan ingat! Anak adalah
amanah, dan ia adalah investasi akhirat. Ia adalah ladang amalan kita, bahkan
menjadi pahala yang terus mengalir meskipun kita telah meninggal dunia Insyaallah.
Jangan sampai justru
seorang anak menjadi dosa yang terus mengalir pada orang tuanya, karena salah
dalam pendidikan anak.
Benar saja, orang yang
mengatakan bahwa mendidik anak di saat kecil bagaikan mengukir di atas batu.
Sedangkan mendidiknya ketika telah dewasa bagai mengukir di atas air.
Kemudahan mendidik anak
di saat ia telah dewasa adalah dimulai sejak ia kecil. Allah ta'ala
telah berfirman:
إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ
وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya harta-harta dan
anak-anak kalian adalah ujian bagi kalian, dan di sisi Allah pahala yang besar.”
(QS. at-Taghabun [64]: 15)
Semoga Allah memudahkan
kita dan memberi kita kesabaran dalam mendidik anak-anak kita.
Dan jangan pernah lelah
untuk terus berdoa memohon kebaikan kepada Allah untuk anak-anak kita.
--------
Abu Ibrohim Ari bin Salimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.