Jumat, 24 November 2017

MENSYUKURI NIKMAT ALLAH

Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah, washshalaatu wassalaamu ‘ala rasulillah wa ‘ala alihi washahbihi waman walah
Kaum muslimin rahimani warahimakumullah
Sesungguhnya sebagai manusia, kita adalah hamba Allah yang lemah yang sangat butuh kepada-Nya. Betapa tidak, jika tak makan kitapun lapar, jika tak minum kitapun haus, jika tak bisa buang air kitapun sakit, bahkan jika tak bisa bernafas kitapun mati. Ya, kita adalah hamba Allah yang lemah…
Lalu sadarkah kita, bahwa tak henti-hentinya Allah melimpahkan riziki-Nya kepada kita? Siang dan malam, setiap hari, bahkan setiap saat. Berbagai nikmat yang kini telah kita rasakan, yang sedang kita rasakan dan yang akan kita rasakan, semuanya adalah berasal dari Allah subhanahu wa ta'ala.

Akan tetapi kita sebagai manusia justru membalas limpahan rizki ini dengan berbagai macam perbuatan dosa yang terus menerus.
Kita disuruh taat, justru kita bermaksiat…
Kita disuruh beribadah, justru kita meninggalkannya…
Kita disuruh menjauhi perbuatan dosa, justru kita malah mendatanginya…
Makhluk apakah kita??!
Kaum muslimin rahimani warahimakumullah
Maka sadarilah, bahwa kita sebagai hamba Allah harus selalu bersyukur kepada-Nya.
Bersyukur dalam arti yang sebenarnya. Yaitu dengan mengungkapkan rasa syukur kita dengan kecintaan kepada Allah sang Pemberi nikmat. Yang kita wujudkan dengan amalan ketaatan lisan dan anggota badan.
Karena sesungguhnya orang yang bersyukur akan selalu taat kepada yang disyukuri. Orang yang mencintai akan selalu taat kepada yang dia cintai.  Maka Allah subhanahu wa ta'ala telah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 31:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah (wahai Nabi Muhammad): "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Dari ayat ini kita mengetahui bahwa rasa syukur kita kepada Allah, rasa cinta kita kepada Allah, adalah dengan kita mentaati Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Karena ketika kita taat kepada Rasulullah berarti kita telah taat kepada Allah.
Kaum muslimin rahimani warahimakumullah
Mari kita renungkan…!
Allah dan Rasu-lNya menyuruh kita shalat, kita malah bermalas-malasan! Apakah kita hamba yang bersyukur??!
Allah dan Rasul-Nya menyuruh kita puasa Ramadhan, kita malah enggan dan banyak alasan! Apakah kita hamba yang bersyukur??!
Allah dan Rasul-Nya menyuruh kita membaca al-Qur’an, kita malah lebih memilih mendengarkan musik, sibuk dengan dunia maya dan membaca koran! Apakah kita hamba yang bersyukur??!
Allah dan Rasul-Nya menyuruh kita berbuat jujur, kita malah sering berbohong dan tidak jujur! Apakah kita hamba yang bersyukur??!
Kemanakah semua nikmat Allah yang telah kita terima dan telah kita rasakan??!
Allah subhanahu wa ta'ala telah mengulang-ulangi sebuah ayat dalam surat ar-Rahman:
فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Maka tidak diragukan lagi, bahwa rasa syukur yang sejati adalah dengan mentaati Allah ta'ala Yang Maha Pemberi, dan mentaati Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam seorang nabi yang ummiy.
Kaum muslimin rahimani warahimakumullah
Berarti bersyukur itu butuh kepada ilmu, karena dengan ilmu kita akan mengetahui dan bisa membedakan mana yang taat dan mana yang maksiat. Sehingga dengan ilmu kita akan menjadi hamba Allah yang selalu mensyukuri nikmat-Nya dengan melaksanakan ketaatan terhadap perintah Allah dan perintah Rasul-Nya.
Maka marilah kita menuntut ilmu agama, agar kita menjadi hamba-hambaNya yang bersyukur. Setiap muslim wajib menuntut ilmu agamanya.
Semoga Allah subhanahu wa ta'ala menjadikan kita termasuk ke dalam golongan hamba-hambaNya yang selalu bersyukur atas segala nikmat-Nya.
Washallallahu wasallama ‘ala nabiyyina Muhammadin wa ‘ala aalihi, washahbihi ajma’iin.
Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
-------------

Abu Ibrohim Ari bin Salimin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.