Sabtu, 20 Januari 2018

MENGAPA MASIH MENINGGALKAN SHALAT?

Saudaraku yang masih meninggalkan shalat…
Apakah yang membuatmu merasa berat untuk melakukan shalat?
Beratkah engkau melangkahkan kakimu menuju rumah Allah?
Bukankah engkau mendengar adzan dan iqamah lima kali setiap hari?
Tidak cukupkah itu sebagai pengingat bagimu bahwa kewajibanmu telah tiba?
Bukankah engkau tahu siapa yang telah menyuruhmu mengerjakan shalat?
Dialah Allah ta'ala yang amat kuasa mencabut segala kenikmatan yang ada padamu dalam sekejap.
Bukankah Allah yang telah membuatmu bisa mendengar? membuatmu bisa melihat? membuat kakimu bisa berjalan? Mengapa engkau tidak menggunakannya untuk mengerjakan shalat menyambut seruan-Nya?

Bukankah Allah yang telah memberimu kesehatan dan kehidupan? Mengapa engkau tidak menggunakannya untuk memenuhi perintah-Nya sebelum datang rasa sakit dan kematian?
Bukankah Allah yang telah memberi dan menjamin rizkimu? Mengapa engkau tidak menyempatkan sejenak saja untuk bersyukur pada-Nya dengan mentaati-Nya?
Saudaraku, sampai kapankah engkau meninggalkan shalat?
Apakah engkau baru akan teringat ketika Malaikat Maut mencabut nyawamu? Sehingga engkau pun berkata:
رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
Ya Rabb-ku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, agar aku bisa bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang shalih.” (QS. al-Munafiqun [63]: 10)
Jika begitu, maka ingatlah bahwasanya Allah subhanahu wa ta'ala telah berfirman:
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا
Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang.” (QS. al-Munafiqun [63]: 11)
Ataukah engkau baru akan teringat ketika engkau telah terbujur kaku menjadi mayat? Dan engkau pun berkata:
رَبِّ ارْجِعُونِ لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ
Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku bisa berbuat amal shalih yang dulu telah aku tinggalkan.(QS. al-Mu’minun [23]: 99-100)
Jika begitu, maka ingatlah bahwasanya Allah 'azza wa jalla telah berfirman:
كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu hanyalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding (penghalang) sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS. al-Mu’minun [23]: 100)
Maka sadarlah wahai saudaraku, hidup ini adalah hidup yang singkat. Apapun yang kita lakukan di dunia ini pasti ada pertanggungjawabannya di hadapan Allah Sang Pemberi nikmat.
Alasan apakah yang akan engkau utarakan kepada Allah kelak di hari Kiamat jika engkau meninggalkan shalat?!
Kasihanilah dirimu, takutlah kepada Allah atas neraka yang menyala-nyala yang telah dipersiapkan untuk orang-orang yang meninggalkan shalat.
Allah subhanahu wa ta'ala telah berfirman:
مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ
“‘Apakah yang memasukkan kalian ke dalam neraka saqar?’ Mereka menjawab: ‘Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat.’” (QS. al-Muddatstsir [74]: 42-43)
Dan sesungguhnya Nabi kita yang tercinta shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda:
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَح، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ
“Amalan seorang hamba yang pertama kali dihisab di hari kiamat adalah shalatnya, jika shalatnya baik maka ia beruntung dan selamat, jika shalatnya jelek maka ia celaka dan merugi.” (HR. at-Tirmidzi dan an-Nasa’i, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah)
Maka mulai sekarang bertaubatlah, dirikanlah shalat serta perbaikilah, dan jangan pernah lagi meninggalkannya. Semoga Allah memudahkan urusanmu, mengampuni dosa-dosamu, dan memanjangkan umurmu dalam ketaatan kepada-Nya.
--------

Abu Ibrohim Ari bin Salimin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.