Kamis, 20 September 2018

KEUTAMAAN DUA KALIMAT SYAHADAT


Asyhadu allaa ilaaha illallaah wa`ashadu anna muhammadan rasuulullaah (saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah).” Ini adalah dua kalimat syahadat (persaksian) yang merupakan inti ajaran Islam dan selalu kita baca dalam shalat-shalat kita. Dua kalimat syahadat ini memiliki banyak keutamaan yang akan didapatkan oleh orang-orang yang meyakininya, mengucapkannya, dan mengamalkan kandungannya. Keutamaan inti dan yang paling besar adalah bahwa dua kalimat syahadat ini menjadi penyebab mutlak keselamatan seseorang dari siksa api neraka dan dimasukkan ke dalam surga. Karena kalimat syahadat adalah kalimat tauhid, barangsiapa tidak bertauhid maka ia adalah orang musyrik atau kafir dan tidak akan pernah bisa masuk ke dalam surga selama-lamanya.
Allah subhanahu wa ta'ala telah berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ خَالِدِينَ فِيهَا لَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْظَرُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat, dan manusia seluruhnya. Mereka kekal di dalamnya (laknat), tidak akan diringankan adzabnya, dan mereka tidak diberi penangguhan.” (QS. al-Baqarah [2]: 161-162)
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
Sesungguhnya barangsiapa berbuat kesyirikan, maka Allah mengharamkan baginya surga dan tempat kembalinya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim itu seorang penolong pun.” (QS. al-Maidah [5]: 72)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga telah bersabda:
وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يَسْمَعُ بِيْ أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ يَهُوْدِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوْتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِيْ أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
“Demi yang jiwa Muhammad berada di Tangan-Nya, tidak ada seorangpun dari umat ini yang mendengar aku telah diutus, baik itu Yahudi ataupun Nashrani, kemudian ia mati dan belum beriman kepada apa yang aku diutus dengannya, kecuali ia akan termasuk penghuni neraka.” (HR. Muslim 153)
Berikut ini di antara keutamaan dua kalimat syahadat yang datang dari hadits-hadits yang telah tetap berasal dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, semoga kita termasuk orang-orang yang bisa meraihnya:
Terjaganya Darah dan Harta
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوْا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ وَيُقِيْمُوا الصَّلاَةَ وَيُؤْتُوْا الزَّكَاةَ، فَإِذَا فَعَلُوْا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّيْ دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّ الإِسْلاَمِ، وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Jika mereka telah melaksanakannya, terjagalah darah dan harta mereka dariku kecuali dengan cara yang dibenarkan Islam, sedangkan perhitungannya di sisi Allah.” (HR. Bukhari 25 dan Muslim 22)
Sebab Keberuntungan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berdakwah mengajak orang-orang masuk Islam di pasar Dzil Majaz, beliaupun bersabda:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قُولُوا: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، تُفْلِحُوا
“Wahai manusia, ucapkanlah laa ilaaha illallaah, niscaya kalian akan beruntung.” (HR. Ahmad 16023, dinyatakan shahih lighairihi oleh Syaikh Syu’aib al-Arnauth dalam tahqiq beliau terhadap al-Musnad)
Sebab Diampuni Dosa-dosa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ نَفْسٍ تَمُوتُ وَهِيَ تَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَنِّي رَسُولُ اللهِ، يَرْجِعُ ذَاكَ إِلَى قَلْبٍ مُوْقِنٍ، إِلَّا غَفَرَ اللهُ لَهَا
“Tidak ada satu jiwapun yang mati dan ia bersaksi bahwa bahwa tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah dan bahwa aku adalah utusan Allah disertai dengan keyakinan dalam hati, kecuali Allah pasti mengampuninya.” HR. Ahmad 21998, dinilai shahih oleh Syaikh Syu’aib al-Arnauth rahimahullah dalam tahqiq beliau terhadap Musnad Ahmad)
Berbahagia dengan Syafa’at Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ أَوْ نَفْسِهِ
“Orang yang paling bahagia dengan syafa’at (pertolongan)ku di hari Kiamat adalah yang mengucapkan laa ilaaha illallaah ikhlas dari dalam hatinya atau dirinya.” (HR. Bukhari 99)
Dilindungi dari Siksa Api Neraka
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لَنْ يُوَافِيَ عَبْدٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ يَبْتَغِيْ بِهِ وَجْهَ اللهِ إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ النَّارَ
“Tidak akan datang seorang hambapun di hari Kiamat yang mengucapkan laa ilaaha illallaah karena mengharap wajah Allah (ikhlas), melainkan Allah haramkan api neraka atasnya.” (HR. Bukhari 6423)
مَنْ شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ النَّارَ
“Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, Allah haramkan api neraka atasnya.” (HR. Muslim 29)
Dimasukkan ke Dalam Surga
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Siapa yang meninggal dunia dan ia mengilmui bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah, maka ia masuk surga.” (HR. Muslim 27)
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّيْ رَسُولُ اللَّهِ لَا يَلْقَى اللَّهَ بِهِمَا عَبْدٌ غَيْرَ شَاكٍّ فَيُحْجَبَ عَنِ الْجَنَّةِ
“‘Saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan bahwa aku (Nabi Muhammad) adalah utusan Allah.’ Tidak ada seorang hambapun yang bertemu Allah dengan dua syahadat ini tanpa ragu-ragu, kemudian ia dihalangi masuk surga.” (HR. Muslim 26)
مَنْ شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ
“Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah saja tidak ada sekutu bagi-Nya, Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, Isa adalah hamba Allah dan utusan-Nya serta kalimat-Nya yang Dia sampaikan kepada Maryam dan ruh dari-Nya, surga adalah benar, dan neraka adalah benar, maka Allah memasukkannya ke dalam surga apapun amalannya.” (HR. Bukhari 3435)
Dalam riwayat Imam Muslim Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
أَدْخَلَهُ اللَّهُ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ شَاءَ
“Allah memasukkannya melalui pintu surga mana saja dari delapan pintu surga yang ia kehendaki.” (HR. Muslim 28)
Demikianlah di antara keutamaan dua kalimat syahadat ini. Setiap orang yang meninggal dunia dalam keadaan bertauhid memiliki peluang besar mendapatkan semua keutamaan tersebut, namun perlu diketahui bahwa ada juga orang-orang yang bertauhid namun ia terluput dari keutamaan-keutamaaan ini dan masuk neraka, tapi ia tak akan kekal di dalam neraka, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
يَخْرُجُ مِنَ النَّارِ مَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَفِي قَلْبِهِ وَزْنُ شَعِيرَةٍ مِنْ خَيْرٍ، وَيَخْرُجُ مِنَ النَّارِ مَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَفِي قَلْبِهِ وَزْنُ بُرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ، وَيَخْرُجُ مِنَ النَّارِ مَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَفِي قَلْبِهِ وَزْنُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ
“Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan laa ilaaha illallaah dan di hatinya terdapat kebaikan (hanya) sebesar gandum kasar. Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan laa ilaaha illallaah dan di hatinya terdapat kebaikan (hanya) sebesar gandum halus. Akan keluar dari neraka orang yang mengucapkan laa ilaaha illallaah dan di hatinya terdapat kebaikan (hanya) seukuran benda yang paling kecil.” (HR. Bukhari 44 dan Muslim 193)
Syaikh Abdurrahman bin Muhammad Musa Alu Nashr hafidzahullahu warahima abihi menjelaskan: “Keutamaan-keutamaan ini hanya didapatkan oleh orang-orang yang mengucapkan laa ilaaha illallaah dengan memenuhi tujuh syaratnya (ilmu, yakin, ikhlas, jujur, cinta, tunduk patuh, dan menerima), serta menjauhi hal-hal yang membatalkannya dan menghilangkan keutamaan-keutamaannya. Tidak semua yang membacanya mendapatkan keutamaan tersebut, karena banyak hadits dari rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang menyebutkan masuknya sebagian orang yang mengucapkan laa ilaaha illallaah ke dalam neraka kemudian dikeluarkan karena syafa’at. Mereka masuk ke dalam neraka, padahal mereka mengucapkan laa ilaaha illallaah, hal ini entah karena mereka mengucapkannya belum begitu yakin dengan keyakinan yang sempurna hingga mereka menjauhi keburukan-keburukan, atau karena mereka mengucapkannya kemudian berbuat berbagai keburukan dan maksiat sehingga melemahkan kejujuran dan keyakinan mereka terhadap kalimat syahadat ini, akhirnya dosa-dosa mereka mengalahkan kebaikan-kebaikan mereka.” (Aqidatuka Ayyuhal Muslim hal. 16-17)
Demikian, semoga Allah menghidupkan dan mewafatkan kita di atas tauhid dan menjauhkan kita dari kesyirikan, serta semoga Allah menjadikan kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang mendapatkan keutamaan-keutamaan dua kalimat syahadat ini. Allahumma aamiin.
--------
Abu Ibrohim Ari bin Salimin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.