Jumat, 01 November 2019

KABAR GEMBIRA BAGI PARA PENGHAFAL HADITS DAN YANG MENYEBARKANNYA

Sesungguhnya mempelajari dan menghafalkan hadits-hadits yang shahih merupakan upaya yang sangat baik sekali dalam mengenal agama Islam dengan kemurniannya. Tentunya juga dalam memahaminya, yaitu dengan mengikuti pemahaman para ulama salaf dalam pengamalannya. Maka sesungguhnya menghafalkan hadits-hadits Nabi, mempelajarinya dan menyebarkannya adalah merupakan bentuk kita mengikuti jejak para ulama dalam menjaga agama Islam yang mulia ini dari berbagai macam penyimpangan. Dan hal ini memiliki keutamaan yang banyak, berikut ini di antaranya:

Pertama: menghafal dan mempelajari hadits termasuk upaya menuntut ilmu agama Islam yang mulia ini, maka keutamaan menuntut ilmu insyaallah akan didapat oleh orang yang mempelajari hadits Nabi.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ
“Barangsiapa mengadakan perjalanan untuk menuntut ilmu agama, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim 2699)
Kedua: dengan kita semakin mengenal hadits-hadits Nabi maka kita akan semakin memahami agama Islam ini, maka insyaallah kita akan menjadi orang yang baik dan mendapat kebaikan, bahkan kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Perhatikanlah sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berikut ini:
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِيْ الدِّيْنِ
“Barangsiapa dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka ia akan dipahamkan dalam perkara agama.” (HR. Bukhari 3116)
Ketiga: dengan kita mempelajari hadits maka kita akan semakin mengenal dan mencintai Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, tentang bagaimana kasih sayang beliau kepada manusia, akhlak beliau, kemuliaan ajaran beliau, dan semua sifat-sifat kebaikan dalam diri beliau. Kita pun akan mengetahui kesungguhan beliau menunjuki kita jalan menuju surga dan memperingatkan kita dari jalan-jalan menuju neraka. Allah subhanahu wa ta'ala telah berfirman:
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kalanganmu sendiri (manusia), terasa berat olehnya penderitaan yang kamu alami, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.” (QS. at-Taubah [9]: 128)
Keempat: dengan semakin banyak membaca hadits-hadits nabi maka kita akan banyak bershalawat kepada beliau shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
“Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim 408)
Kelima: Allah mencerahkan wajah para penghafal hadits dan yang menyebarkannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
نَضَّرَ اللهُ امْرَءاً سَمِعَ مِنَّا حَدِيْثاً فَحَفِظَهُ حَتَّى يُبَلِّغَهُ غَيْرَهُ، فَرُبَّ حامِلِ فِقْهٍ إلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ، وَرُبَّ حامِلِ فِقْهٍ لَيْسَ بِفَقِيْهٍ
“Semoga Allah mencerahkan wajah orang yang mendengar hadits dariku, kemudian menghafalnya, lalu ia menyampaikannya kepada selainnya, betapa banyak orang yang membawa ilmu agama menyampaikannya kepada yang lebih paham darinya, dan betapa banyak orang yang membawa ilmu agama tidak memahaminya” (HR. at-Tirmidzi 2656 dan selainnya, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahihut Tirmidzi 2656)
Di antara ulama ada yang mengatakan bahwa, seandainya hadits ini saja yang menjadi keutamaan bagi orang-orang yang menghafal hadits dan menyebarkannya, maka sudahlah cukup. Maksudnya cukup untuk memotivasi kita dalam menghafalkan dan menyebarkan hadits-hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Saudara-saudariku kaum muslimin dan muslimah, maka marilah kita ikut ambil bagian dalam meraih keutamaan-keutamaan tersebut, tentunya dengan niat ikhlas dan juga agar kita bisa mengamalkannya. Sungguh para ulama, mereka telah bangkit menghafal hadits-hadits Nabi untuk kemudian mereka menyebarkannya dan menjelaskan kandungannya. Merekalah manusia-manusia yang Allah hidupkan untuk menjaga agama-Nya, sehingga Allah pun memelihara wahyu-Nya melalui mereka. Tidaklah muncul para pemalsu al-Qur'an maupun hadits, kecuali para ulama bangkit membantahnya.
Maka merupakan sebuah kebahagiaan jika kita diberi taufik oleh Allah untuk bisa ikut menghafal hadits-hadits Nabi yang shahih dari beliau shallallahu 'alaihi wasallam. Semoga Allah memudahkan kita dalam menghafalnya, memahaminya, mengamalkannya, dan menyebarkannya. Barakallahufikum.
--------

Abu Ibrohim Ari bin Salimin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.