Sabtu, 16 Juni 2018

GODAAN TERBESAR BAGI LAKI-LAKI


عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Tidaklah aku meninggalkan setelahku nanti, sebuah ujian yang lebih berbahaya bagi laki-laki melebihi godaan wanita.” (HR. Bukhari 5096 dan Muslim 2740)
Hadits ini menunjukkan kepada kita akan besarnya fitnah (ujian) wanita. Bahkan ia adalah sebesar-besar godaan bagi laki-laki yang bisa membuatnya lalai dari agamanya.
Hal ini sebagaimana yang telah Allah firmankan dalam kitab-Nya ketika menjelaskan tentang kecintaan (syahwat) laki-laki terhadap kehidupan dunia, Allah menjadikan penyebutan wanita sebagai yang pertama. Allah ta'ala berfirman:
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang.” (QS. Ali Imran [3]: 14)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah ketika sampai di tafsir ayat ini dalam kitab tafsirnya mengatakan:
فَبَدَأَ بِالنِّسَاءِ لِأَنَّ الفِتْنَةَ بِهِنَّ أَشَدُّ
“Allah memulai dengan (menyebutkan) perempuan karena fitnah mereka adalah yang paling dahsyat.”
Sebab Wanita Menjadi Fitnah yang Terbesar
Telah banyak kita dengar seorang laki-laki yang terjatuh ke dalam dosa-dosa hingga dosa besar yang membinasakan disebabkan karena godaan wanita, mulai dari memandang dan menyentuh perempuan yang bukan mahrom, pacaran, zina, bahkan sampai kepada derajat kesyirikan dan kekufuran -semoga Allah melindungi kita darinya-. Sehingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun sangat memperingatkan umatnya akan bencana yang disebabkan oleh wanita. Beliau bersabda:
وَاتَّقُوا النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِيْ النِّسَاءِ
“Takutlah kalian terhadap (bencana) wanita, karena sesungguhnya bencana yang pertama kali menimpa Bani Israil adalah masalah wanita.” (HR. Muslim 2742)
Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda:
مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ
“Aku tidak pernah melihat seseorang yang kurang akal dan agamanya bisa menghilangkan akal lelaki yang kokoh melebihi salah seorang di antara kalian (wahai wanita).” (HR. Bukhari 304)
Di antara sebabnya mengapa wanita menjadi fitnah yang paling besar yaitu karena wanita adalah senjata pamungkasnya setan untuk menggoda laki-laki. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ، وَإِنَّهَا إِذَا خَرَجَتْ اِسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ، وَإِنَّهَا لَا تَكُوْنُ أَقْرَبُ إِلَى اللَّهِ مِنْهَا فِي قَعْرِ بَيْتِهَا.
“Sesungguhnya wanita adalah aurat, maka jika dia keluar (rumah), setan akan menghiasinya (agar menjadi godaan bagi laki-laki), dan keadaannya yang paling dekat dengan Allah adalah ketika ia berada di dalam rumahnya.” (HR. ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Ausath 2890, dishahihkan Syaikh al-Albani dalam Silsilah ash-Shahihah 2688)
Salah seorang ulama besar dari kalangan Tabi’in yang bernama Sa’id Ibnul Musayyib rahimahullah pernah berkata:
مَا يَئِسَ الشَّيْطَانُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا أَتَاهُ مِنْ قِبَلِ النِّسَاءِ
“Tidaklah setan berputus asa dari suatu (godaannya) kecuali dia akan mendatanginya dengan godaan dari arah perempuan.” (Mawa’idzush Shalihina wash Shalihat hal 170)
Di Antara Pencegah Fitnah Wanita
Oleh karena itulah agama Islam ini mencegah fitnah (bencana) ini dengan mensyari’atkan hijab bagi perempuan untuk menutupi semua auratnya ketika ia keluar rumah atau ketika ada laki-laki yang bukan mahromnya. Dimaksudkan agar tidak menjadi fitnah bagi laki-laki dan agar kaum muslimah terjaga dari keburukan yang bisa menodai kehormatannya sebagai wanita, selain itu mereka juga akan dikenal sebagai muslimah yang taat kepada Allah ta'ala dengan jilbabnya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيْمًا
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Ahzab [33]: 59)
Demikian pula Islam juga telah memerintahkan para laki-laki untuk selalu menundukkan pandangannya terhadap wanita agar tidak terjerumus ke dalam fitnah (bencana) wanita. Karena memang kebanyakan hubungan haram antara laki-laki dan wanita bermulai dari pandangan mata.
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ
 Katakanlah kepada laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya.(QS. an-Nur [24]: 30)
Bahkan Islam mengancam bagi laki-laki yang menyentuh perempuan yang bukan mahromnya dengan ancaman yang tegas. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لَا تَحِلُّ لَهُ
“Sungguh ditusuknya kepala salah seorang di antara kalian menggunakan jarum dari besi adalah lebih baik baginya, daripada ia menyentuh seorang perempuan yang tidak halal baginya.” (HR. Thabrani dalam al-Mu’jamul Kabir 16880 dan Syaikh al-Albani menghukuminya hasan shahih dalam Shahihut Targhib wat Tarhib 1910)
Sampai di sini, maka hendaknya para wanita untuk sadar, bahwa mereka adalah godaan terbesar yang bisa menjadi penyebab bagi laki-laki pada kehancuran dunia dan akhiratnya. Sehingga mereka para wanita harus selalu menjaga diri agar tidak menjadi sebab terjerumusnya dirinya dan orang lain ke dalam neraka Jahannam yang menyala-nyala. Demikian juga laki-laki, maka mereka harus lebih waspada, karena ayat dan hadits yang datang lebih ditujukan kepada para laki-laki.
Semoga Allah subhanahu wa ta'ala menjaga kaum muslimin dan muslimah dari berbagai keburukan di dunia dan akhirat.
--------
Abu Ibrohim Ari bin Salimin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.