Sabtu, 09 Juni 2018

MASIH ADA KESEMPATAN MERAIH AMPUNAN


Saudara saudariku kaum muslimin dan muslimat, yang semoga senantiasa dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta'ala.
Telah datang bulan Ramadhan yang mulia lagi penuh keberkahan kepada kita. Bulan yang di dalamnya terdapat berbagai macam keutaman yang sangat amat besar. Ia hanya datang satu kali dalam setahun. Tak heran jika kedatangannya disambut sangat gembira oleh kaum muslimin. Bahkan orang-orang yang beriman dan orang-orang shalih mereka berlomba-lomba dalam ibadah mereka guna meraih ampunan dan pahala yang besar di bulan ini. Bagaimana tidak, sedangkan rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
“Apabila bulan Ramadhan telah tiba, maka pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.” (HR. Bukhari 1898 dan Muslim 1079)

Ini berarti kesempatan untuk kita bisa meraih surga di bulan ini terbuka selebar-lebarnya, dan kesempatan agar kita bisa dijauhkan dari api neraka sejauh-jauhnya ada di depan mata.
Maka pada hari ini, kita telah melewati hari-hari di bulan Ramadhan, dan kini kita telah berada di sepuluh hari terakhir yang merupakan penghujung bulan yang amat mulia ini, hampir-hampir ia pergi meninggalkan kita. Lalu apakah yang telah kita lakukan dalam menyambut bulan ini?! Sudahkah kita memaksimalkan amalan-amalan kita untuk memperoleh keutamaan di bulan ini?!
Ketahuilah wahai saudara-saudariku kaum muslimin dan muslimat, sesungguhnya Nabi kita yang mulia Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:
رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَه
Celaka seseorang yang memasuki bulan Ramadhan kemudian ia meninggalkan bulan Ramadhan ini sedangkan dosanya belum dosanya diampuni.” (HR. at-Tirmidzi 3545, dinilai hasan shahih oleh Syaikh al-Albani dalam Shahihut Targhib wat Tarhib 1680)   
Hadits ini menunjukkan kepada kita bahwasanya kita memiliki peluang yang sangat amat besar untuk mendapat ampunan Allah ta'ala atas dosa-dosa kita. Dan jika dosa-dosa kita diampuni, maka itu berarti surga yang kita idam-idamkan bisa kita raih. Oleh karenanya lah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita doa meminta ampunan kepada Allah di malam-malam terakhir bulan Ramadhan ini khususnya, dan kita dianjurkan untuk memperbanyak mengucapkannya. Doa yang dimaksud adalah:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau mencintai maaf, maka maafkanlah aku.” (HR. at-Tirmidzi 3513, dan al-Hakim 1942, beliau mengatakan hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim)
Saudara-saudariku, bulan Ramadhan masih tersisa beberapa hari lagi, kita masih memiliki kesempatan untuk memperoleh ampunan Allah, apalagi di malam-malam ini terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, ia adalah Lailatul Qadar. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.” (QS. al-Qadr [97]: 3)
Di malam-malam terakhir inilah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, manusia terbaik di atas muka bumi ini, orang yang telah dijamin dosa-dosanya baik yang telah lalu maupun yang akan datang, ternyata beliau pun bersungguh-sungguh untuk beribadah guna memperoleh keutamaan di bulan Ramadhan ini. Maka tentunya kita lebih pantas untuk bersungguh-sungguh menjalankan ibadah di malam-malam terakhir ini, karena kita tidak tahu apakah dosa-dosa kita sudah diampuni ataukah belum, yang kita tahu hanyalah bahwa dosa-dosa kita begitu banyak.
Ibunda kita, ummul mukminin Aisyah radhiyallahu 'anha pernah berkata:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
“Adalah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila telah memasuki sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, beliau mengencangkan ikatan kainnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya (istri-istrinya).” (HR. Bukhari 2024)
Saudara-saudariku, mungkin kita masih memiliki kekurangan di awal-awal bulan Ramadhan, maka hendaknya di malam-malam terakhir ini kita bersungguh-sungguh untuk memperbaiki usaha kita dalam meraih ampunan Allah yang ada di depan mata ini. Sesungguhnya orang yang sedang dalam perlombaan, ketika ia melihat garis finish ada didepan matanya, maka ia pasti berusaha untuk mengerahkan tenaganya semaksimal mungkin agar tidak ada yang mendahuluinya, sehingga ia benar-benar bisa meraih keutamaan garis finish.
Ketahuilah bahwa sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيْمِ
“Sesungguhnya amalan itu tergantung pada akhirnya.” (HR. Bukhari 6607)
Saudara-saudariku, sekali lagi kami ingatkan, masih tersisa kesempatan kita untuk meraih ampunan Allah di bulan Ramadhan yang mulia ini. Hendaknya kita memanfaatkan dengan baik waktu-waktu yang tersisa ini. Buktikanlah kepada Allah bahwasanya kita benar-benar mengharapkan ampunan dari-Nya.
اَللَّهُمَّ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ اِجْعَلْنَا وَجَمِيْعَ الْمُسْلِمِيْنَ مِمَّنْ صَامَ رَمَضَانَ وَقَامَهُ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا فَغُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
“Ya Allah Yang Maha Hidup dan Berdiri sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan, jadikanlah kami dan segenap kaum muslimin sebagai orang-orang yang menunaikan ibadah puasa Ramadhan dan shalat malam (di dalamnya) dengan penuh keimanan dan harapan akan pahala lantas diampuni semua dosanya, baik yang telah lalu maupun yang belakangan, dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Maha Penyayang.”
--------
Abu Ibrohim Ari bin Salimin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.