Bismillah. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Semoga shalawat
dan salam senantiasa terlimpah kepada Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi
wa sallam, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang
mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman.
Sesungguhnya agama Islam ini adalah agama telah Allah
turunkan dari sisi-Nya. Melalui malaikat yang mulia Jibril 'alaihissalam,
Allah sampaikan wahyu-Nya kepada Nabi-Nya yang mulia Muhammad shallallahu
'alaihi wa sallam. Kemudian agama ini diamalkan dan dibawa oleh para
sahabat Nabi Muhammad radhiyallahu 'anhum yang merupakan generasi
terbaik umat ini, untuk disampaikan kepada orang-orang setelah mereka. Maka
setelah melalui masa yang panjang dari zaman ke zaman, sampailah Islam ini
kepada kita yang hidup di zaman ini.
Sehingga sekarang kita bisa merasakan keindahan Islam
dengan mengetahuinya dari hadits-hadits Nabi yang telah diriwayatkan oleh para
sahabat kepada kita. Akan tetapi tahukah kita, bahwa sampainya Islam kepada
kita sungguh telah melalui usaha yang sangat keras dari para ulama kita. Karena
telah muncul hadits-hadits Nabi yang riwayatnya lemah, bahkan banyak yang palsu.
Sehingga tampillah para ulama kita menyeleksi hadits-hadits yang shahih dari
selainnya, hal ini mereka lakukan demi membela dan mepertahankan keaslian Islam
ini. Dimana salah satu sebab utama kesesatan umat adalah karena mengikuti
hadits-hadits yang tidak sah datangnya dari Nabi yaitu hadits-hadits yang palsu,
termasuk juga karena mengikuti hadits-hadits yang riwayatnya dhaif (lemah).
Di antara para ulama yang tampil menyeleksi hadits-hadits
yang ada dengan berbagai macam riwayatnya adalah Imam Bukhari dan Imam Muslim rahimahumallah.
Maka sungguh keduanya adalah di antara mereka
yang telah berjuang keras mengumpulkan hadits-hadis yang sah datangnya dari
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sehingga tercetaklah dua buah karya
yang sangat berharga dari masing-masing kedua ulama ini. Tidak lain dan tidak
bukan kedua kitab itu adalah yang sudah tak asing lagi bagi kita, yaitu kitab
yang dikenal dengan “Shahih Bukhari” dan “Shahih Muslim”. Maka
kedua kitab ini telah diakui oleh para ulama setelahnya sebagai kitab yang sangat
berbobot dan bahkan menjadi rujukan utama setelah al-Qur’an bagi kaum muslimin.
Dimana sumber agama Islam ini adalah al-Qur’an dan Hadits (Sunnah).
Maka alangkah bagus sekali jika kita membaca dan mengenal
hadits-hadits yang terdapat dalam kedua kitab ini, dan akan lebih baik lagi
jika kita menghafalnya dan memahami maknanya. Dan Alhamdulillah banyak para
ulama dan ahli ilmu yang telah meringkas kedua kitab tersebut, di antaranya
adalah ringkasan hadits-hadits pendek pilihan dalam “Shahih Bukhari” dan “Shahih
Muslim” yang telah dikumpulkan oleh tim da’i al-Jaliyat dari Zulfa, Saudi
Arabia dengan judul “Miatu Hadits Lilhifdzi (Seratus Hadits untuk
Hafalan)”, yang telah terkumpul dalam tiga jilid. Maka kami melihat kitab ringkasan
ini sangat bagus sebagai tahapan awal dalam menghafal hadits-hadits Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam karena haditsnya yang pendek-pendek, dan kami mengajak
pembaca sekalian untuk ikut menghafalkannya dan memahaminya. Sehingga dengan kita memahaminya, maka
akan lebih memudahkan kita dalam menghafalnya insyaallah.
Keutamaan Mempelajari Hadits Nabi
Adapun tentang keutamaannya, maka berikut ini beberapa keutamaan
yang bisa kita dapatkan dengan mempelajari (membaca, menghafal dan memahami) hadits-hadits
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:
Pertama:
mempelajari hadits termasuk menuntut ilmu agama Islam yang mulia ini, maka keutamaan
menuntut ilmu insyaallah akan didapat oleh orang yang mempelajari hadits
Nabi.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ
سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا
إِلَى الجَنَّةِ
“Barangsiapa mengadakan perjalanan untuk menuntut ilmu agama, maka
Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim 2699)
Kedua:
dengan kita semakin mengenal hadits-hadits Nabi maka kita akan semakin memahami
agama Islam ini, maka insyaallah kita akan menjadi orang yang baik dan
mendapat kebaikan, bahkan kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Perhatikanlah
sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berikut ini:
مَنْ
يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِيْ الدِّيْنِ
“Barangsiapa
dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka ia akan dipahamkan dalam perkara agama.”
(HR. Bukhari 3116)
Ketiga: dengan kita mempelajari hadits maka
kita akan semakin mengenal dan mencintai Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,
tentang bagaimana kasih sayang beliau kepada manusia, akhlak beliau, kemuliaan
ajaran beliau, dan semua sifat-sifat kebaikan dalam diri beliau. Kita pun akan
mengetahui kesungguhan beliau menunjuki kita jalan menuju surga dan
memperingatkan kita dari jalan-jalan menuju neraka. Allah subhanahu wa
ta'ala telah berfirman:
لَقَدْ
جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ
عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
“Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari
kalanganmu sendiri (manusia), terasa berat olehnya penderitaan yang kamu
alaami, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan
penyayang terhadap orang-orang yang beriman.” (QS. at-Taubah [9]: 128)
Keempat:
dengan semakin banyak membaca hadits-hadits nabi maka kita akan banyak
bershalawat kepada beliau shallallahu 'alaihi wa sallam.
مَنْ
صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
“Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah
akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim 408)
Inilah beberapa di antara keutamaannya, semoga membuat
kita semakin bersemangat untuk menghafal dan mempelajari hadits-hadits Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam. Tentunya ketika kita menghafal dan memahami hadits,
mesti kita niatkan ikhlas hanya mengharap pahala dari Allah dan untuk mengamalkannya,
sehingga ilmu yang telah kita ketahui dan kita hafalkan akan menjadi berkah dan
bermanfaat insyaallah. Demikian, semoga kita dimudahkan.
Abu Ibrohim Ari bin Salimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.