Kita adalah hamba Allah azza
wajalla, semua nikmat yang kita rasakan saat ini dan yang telah berlalu
ataupun yang akan datang adalah pemberian Allah Ta'ala.
Saudaraku, saudariku… Nikmat apakah
yang saat ini sedang kita rasakan??
Mari kita renungkan…
Kita bisa melihat karena Allah. Apa
yang kita lihat? Ciptaan Allah.
Kita bisa berjalan karena Allah. Dimana
kita berjalan? Di tanahnya Allah.
Kita bisa makan dan minum serta
mengolahnya hingga mengeluarkannya lagi berupa kotoran dari dalam tubuh kita
adalah karena Allah. Rizkinya siapa yang kita makan? Rizkinya Allah.
Kesehatan yang kita rasakan saat ini
adalah pemberian Allah. Ketika kita sakit, atau tertimpa musibah dan bencana,
siapa yang menyembuhkan dan menghilangkannya? Hanya Allah.
Kita bisa hidup dan beraktifitas
adalah karena Allah. Kita hidup dan tinggal dimana? Di permukaan bumi yang
Allah ciptakan.
Kita diwajibkan di dunia ini untuk
beribadah. Ketika kita berbuat dosa, siapa yang bisa mengampuninya? Hanya
Allah.
Ketika kita butuh sesuatu kemudian
kita berdoa, siapa yang bisa mengabulkan doa kita? Hanya Allah.
Ketika kita memiliki keberhasilan dan
kelebihan, entah itu jabatan, kekayaan, kecerdasan, wajah yang menawan ataupun
yang lainnya, siapa yang memberikannya? Allah.
Bahkan ketika kita berbuat dosa,
siapakah yang memberi anggota badan yang kita gunakan untuk bermaksiat itu?
Allah.
Jika demikian…
Masihkah kita mau beribadah kepada
selain Allah.
Masihkah kita mau menyombongkan diri
dan enggan bergantung kepada Allah?
Masihkah kita ingin berbuat dosa-dosa
besar bahkan tenggelam di dalamnya?
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
وَإِنْ تَعُدُّوا
نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا
“Kalaulah engkau menghitung-hitung
nikmat Allah, pasti engkau tak akan mampu melakukannya.” (QS. Ibrahim [14]:
34)
فَبِأَيِّ آلَاءِ
رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
“Maka nikmat Tuhan kamu Yang
manakah yang engkau dustakan?” (QS ar Rahman [55]: 13)
لَئِنْ شَكَرْتُمْ
لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Sungguh jika kalian bersyukur,
Aku akan menambah (nikmat) kepada kalian, tapi jika kalian mengingkari
nikmat-ku, maka sesungguhnya siksaan-Ku sangat pedih.” (QS Ibrahim [14]: 7)
Semoga Allah menjadikan kita termasuk
ke dalam golongan hamba-hambaNya yang senantiasa bersyukur kepada-Nya.
Abu Ibrohim Ari bin Salimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.