Sabtu, 11 Februari 2017

MARI BELAJAR AGAMA ISLAM

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, sungguh patut kita memperbanyak lagi rasa syukur kita kepada Allah ta'ala atas segala nikmat dan karunia-Nya, bahwa di zaman ini berbagai sarana memperoleh ilmu agama sangatlah banyak dan mudah kita dapatkan. Sebagai manusia, tentu kita memiliki tujuan dalam menjalani hidup kita di dunia ini, yaitu untuk beribadah hanya kepada Allah saja, yang mana hal ini tertera dalam ayat yang sering diulang-ulang oleh para khatib di mimbar-mimbar Jum’at mereka. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. adz-Dzariyat [51]: 56)
Yang demikian itu karena kita ini adalah hamba Allah, kita adalah ciptaan-Nya, maka hanya kepada-Nyalah kita beribadah. Namun bagaimanakah kita beribadah?!
Demikian pula semua kita pasti ingin masuk ke dalam surga yang telah dijanjikan oleh Allah ta'ala, yang luasnya seluas langit dan bumi, negeri yang penuh kebahagiaan, bebas dari kesedihan dan penderitaan. Namun bagaimana pula caranya agar kita bisa masuk ke dalam surga?!
Di sinilah ilmu agama Islam berperan.
Setiap Manusia Terlahir dalam Keadaan Sesat
Dalam sebuah hadits qudsi Allah ta'ala berfirman:
يَا عِبَادِيْ كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلَّا مَنْ هَدَيْتُهُ فَاسْتَهْدُوْنِيْ أَهْدِكُمْ
“Wahai hamba-hambaKu, setiap kalian adalah orang yang tersesat, maka mintalah petunjuk kepada-Ku niscaya Aku akan memberi kalian petunjuk.” (HR. Muslim: 2577)
Benar saja, karena kita sebagai manusia terlahir dalam keadaan tidak tahu apa-apa, maka apabila kita tak mau menuntut ilmu agama, tentulah akan selamanya kita dalam keadaan tanpa ilmu; kita tidak bisa membedakan antara mana yang benar dan mana yang salah, antara yang halal dan yang haram, antara ketaatan dan kemaksiatan, antara tauhid dan syirik, antara jalan menuju surga dan jalan menuju neraka. Dari sinilah hendaknya kita sebagai manusia selalu sadar, bahwa masing-masing kita pada asalnya adalah hamba-hamba Allah yang tersesat dan belum mendapat petunjuk, maka sudah seharusnyalah kita senantiasa berusaha mencari dan memohon petunjuk-Nya dengan senantiasa menuntut ilmu agama, sehingga kita terhindar dari kesesatan.
Wajibnya Menuntut Ilmu
Oleh karena itulah kita wajib menuntut ilmu agama, agar kita bisa mengenali kebaikan dan kebenaran serta bisa menjauhi kesalahan dan keburukan. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah 229, Shahihul Jami’ 3913)
Keutamaan Ilmu dan Penuntut Ilmu
Ada banyak keutamaan menuntut ilmu yang bisa kita dapatkan, baik dalam al-Qur’an maupun sunnah, dan sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memotivasi kita dalam berbagai sabdanya.
1.       Allah ta'ala mengangkat derajat orang-orang yang berilmu
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. al-Mujadilah [58]: 11)
2.       Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyebut majelis ilmu sebagai taman surga
إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الجَنَّةِ فَارْتَعُوْا قَالَ: وَمَا رِيَاضُ الجَنَّةِ؟ قَالَ: حِلَقُ الذِّكْرِ
“Jika kalian melewati taman surga maka mampirlah.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud dengan taman surga?” Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, “Majelis ilmu.” (HR. at-Tirmidzi 3510, Silsilah ash-Shahihah 2562)
3.       Paham terhadap ilmu agama adalah tanda kebaikan seseorang
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِيْ الدِّيْنِ
“Barangsiapa dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka ia akan dipahamkan dalam perkara agama.” (HR. Bukhari 3116)
4.       Jalan menuju surga dimudahkan bagi para penuntut ilmu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ
“Barangsiapa mengadakan perjalanan untuk menuntut ilmu agama, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim 2699)
Mari Menuntut Ilmu Agama Islam
Setelah kita mengetahui pentingnya ilmu dan besarnya keutamaan menuntut ilmu agama, masihkah kita rela dengan kesesatan dan enggan untuk menuntut ilmu agama?! Maka marilah kita terus menuntut ilmu agama dan berusaha untuk mengamalkannya dalam kehidupan kita. Betapa banyak seseorang terjatuh ke dalam kesalahan sedangkan ia menyangka bahwa apa yang dikerjakannya itu adalah sebuah kebenaran. Seseorang tak akan bisa bertakwa kepada Allah ta'ala ketika ia tidak memiliki ilmu. Bagaimana ia akan bertakwa, sedangkan ia tidak mengetahui apa saja perintah Allah sehingga dia bisa mengerjakannya, dan apa saja larangan Allah sehingga dia bisa menjauhinya dan meninggalkannya. Padahal takwa adalah bekal yang paling utama menuju pertemuan dengan Allah 'azza wa jalla.
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
Bertakwalah, dan sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS. al-Baqarah [2]: 197)
Ilmu yang Paling Utama
Adapun ilmu yang paling pertama dan utama yang harus dituntut dan diamalkan oleh setiap muslim adalah ilmu tentang tauhid, yaitu ilmu tentang peribadahan kepada Allah, tentang laa ilaaha illallaah, bahwa hanya Allah-lah satu-satunya Dzat yang berhak diibadahi, tidak ada yang serupa dengan Dia. Inilah yang menjadi dakwah seluruh Nabi dan Rasul, yang menjadi lawan bagi syirik. Ya, kesyirikan yang merupakan dosa besar yang paling besar, yang membatalkan seluruh amalan, yang menyebabkan umat-umat terdahulu dibinasakan, yang menyebabkan pelakunya kekal di dalam neraka selama-lamanya. Maka seorang muslim harus mengetahui segala macam bentuk kesyirikan dan jenis-jenisnya agar tidak terjatuh ke dalamnya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
Sesungguhnya siapa saja yang berbuat kesyirikan, maka Allah mengharamkan baginya surga, dan tempatnya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang yang dzalim itu seorang penolong pun.” (QS. al-Maidah [5]: 72)
Kemudian ilmu-ilmu tentang apa-apa yang telah Allah wajibkan bagi hamba-Nya, seperti Rukun Islam dan Rukun Iman. Semoga Allah memudahkan kita untuk terus menuntut ilmu agama dan mengamalkannya sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya radhiyallahu 'anhum. Semoga Allah menjadikan amalan kita semata-mata ikhlas hanya mengharapkan pahala dari-Nya.

Abu Ibrohim Ari bin Salimin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.