Minggu, 24 Desember 2017

HATI-HATILAH DENGAN AMANAH

Allah subhanahu wata'ala berfirman:
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا
Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menunaikan amanah kepada pemiliknya.” (QS. an-Nisa [4]: 58)
Setiap orang memiliki amanah yang harus ia emban, dan setiap amanah akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. Maka hendaknya kita berhati-hati dalam memegang amanah dan berusaha untuk menunaikannya semampunya dan sebaik-baiknya, sehingga semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita atas apa yang terluput darinya.
Karena dengan semakin banyaknya  amanah yang diemban, maka akan semakin banyak kemungkinan terjatuh kepada kedzaliman.

Jumat, 24 November 2017

MENSYUKURI NIKMAT ALLAH

Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah, washshalaatu wassalaamu ‘ala rasulillah wa ‘ala alihi washahbihi waman walah
Kaum muslimin rahimani warahimakumullah
Sesungguhnya sebagai manusia, kita adalah hamba Allah yang lemah yang sangat butuh kepada-Nya. Betapa tidak, jika tak makan kitapun lapar, jika tak minum kitapun haus, jika tak bisa buang air kitapun sakit, bahkan jika tak bisa bernafas kitapun mati. Ya, kita adalah hamba Allah yang lemah…
Lalu sadarkah kita, bahwa tak henti-hentinya Allah melimpahkan riziki-Nya kepada kita? Siang dan malam, setiap hari, bahkan setiap saat. Berbagai nikmat yang kini telah kita rasakan, yang sedang kita rasakan dan yang akan kita rasakan, semuanya adalah berasal dari Allah subhanahu wa ta'ala.

Senin, 20 November 2017

HADITS KE 06: KEUTAMAAN SHALAT TARAWIH

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ ))
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa shalat malam di bulan Ramadhan (shalat tarawih) dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari 37 dan Muslim 759)
Hadits ini memberikan kabar gembira bagi seorang muslim di bulan Ramadhan yang mulia dan penuh berkah, atas ampunan terhadap dosa-dosa yang pernah dilakukannya. Sebuah momen yang sangat berharga dan kita tunggu-tunggu tentunya, yang hanya bisa kita temui sekali dalam setahun, atau satu bulan di antara dua belas bulan.

Senin, 06 November 2017

AT-TAWASSUL ILALLAH (Bagian 02) - Terakhir

DOA SEBAGAI TAWASSUL
Adapun perkara yang paling agung dan paling penting adalah doa. Sebagaimana hal ini ada dalam riwayat salah seorang ulama salaf:
تَذَكَّرْتُ مَا جِمَاعُ الخَيْرِ، فَإِذَا الخَيْرُ الكَثِيْرُ الصَّوْمُ وَالصَّلَاةُ، وَإِذَا هُوَ فِيْ يَدِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَإِذَا أَنْتَ لَا تَقْدِرُ عَلَى مَا فِيْ يَدِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا أَنْ تَسْأَلَهُ فَيُعْطِيْكَ، فَإِذَا جِمَاعُ الخَيْرِ الدُّعَاءُ
“Aku teringat tentang apakah yang mengumpulkan semua kebaikan, ternyata kebaikan yang banyak ada pada puasa dan shalat. Namun ternyata kebaikan yang banyak itu hanya ada di tangan Allah 'azza wa jalla, dan ternyata engkau tak akan mampu memperoleh apa yang ada di tangan Allah 'azza wa jalla kecuali dengan meminta kepada-Nya, sehingga Dia pun akan memberimu. Maka ternyata yang mengumpulkan semua kebaikan adalah doa.” (Ucapan Mutharrif rahimahullah dalam Az-Zuhd Imam Ahmad hal. 193, Lihat Mawa’idz Shalihin wash Shalihat oleh Syaikh Hani al-Hajj hal. 422)

Minggu, 05 November 2017

AT-TAWASSUL ILALLAH (Bagian 01)

(Ringkasan Faedah Tabligh Akbar bersama Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Abbad al-Badr hafidzahumallah di Masjid Mujahidin, Perak, Surabaya, 27 Jumadil Ula 1438 H)
PENYEBUTAN TAWASSUL DALAM AL-QUR’AN
Setelah beliau memuji Allah subhanahu wa ta'ala dan bershalawat atas Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam beliau menyebutkan bahwa Allah ta'ala telah menyebutkan tentang tawassul dalam al-Qur’an dalam dua tempat:
Yang pertama adalah perintah untuk bertawassul. Allah sebutkan dalam Firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah di jalan-Nya agar kamu beruntung.” (QS. al-Maidah [5]: 35)

Selasa, 31 Oktober 2017

HADITS KE 05: ALLAH PUN CEMBURU

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((إِنَّ اللهَ يَغَارُ، وَغَيْرَةُ اللهِ أَنْ يَأْتِيَ الْمُؤْمِنُ مَا حَرَّمَ اللهُ))
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah cemburu, dan kecemburuan Allah itu ketika seorang mukmin mendatangi apa yang diharamkan oleh Allah.” (HR. Bukhari 5223 dan Muslim 2761)
Melalui hadits ini Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan kepada kita akan salah satu sifat Allah ta'ala. Dimana Allah memiliki sifat-sifat yang mulia yang sesuai dengan kebesaran dan keagungan-Nya. Allah ta'ala bisa kita kenali dengan mempelajari sifat-sifatNya dalam al-Qur’an dan Hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Jumat, 01 September 2017

SYI’AR TAUHID DALAM IDHUL ADHA

Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan kepada kita nikmat yang begitu banyak. Di antara nikmat Allah yang paling agung adalah nikmat kita berada di atas Islam dan Iman, berada di atas tauhid dan dijauhkan dari kesyirikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpah kepada Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang telah berjasa besar mengeluarkan manusia dari gelapnya syirik menuju cahaya tauhid yang terang benderang.
Sesungguhnya hari raya Idul Adha adalah hari yang sangat agung dalam agama kita. Bagaimana tidak, Idul Adha adalah syi’ar tauhid, syi’ar ke-esa-an Allah, kebesaran Allah dan keagungan-Nya. Maka hendaknya seorang muslim benar-benar memperhatikan dan merenungkan pelajaran-pelajaran yang sangat agung yang terkandung dalam amalan-amalan di hari raya ini.

Selasa, 08 Agustus 2017

8 NASEHAT BERHARGA MERAIH HIDUP BAHAGIA

Dari kitab al-Wasa`ilul Mufidah Lil Hayatis Sa’idah karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah
Pemateri: Ust Nur Hakim Waras hafidzahullah
Tempat: Masjid al-Manshur SDIT Imam Syafi’I, Petanahan, Kebumen
Waktu: Selasa, 8 Dzul Qa’dah 1438 H
__________
Kebahagiaan adalah harapan setiap orang, sebagaimana yang Allah firmankan tentang sebuah doa di dalam kitab-Nya:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka” (QS. al-Baqarah: 201)

Jumat, 04 Agustus 2017

MENGHINDARKAN GANGGUAN

Jika kita belum bisa berbuat baik atau memberi manfaat kepada orang lain, maka paling tidak kita menahan diri untuk tidak mengganggu orang lain. Inilah sebuah kalimat yang perlu kita jadikan sebagai bahan renungan bagi kita bersama.
Bentuk Mengganggu Terkadang Tidak Disadari
Terkadang kita mengganggu orang lain namun kita tak sadar, sebagai contoh: Buang sampah sembarangan, meludah atau buang ingus sembarangan. Hal ini tentunya membuat orang yang melewatinya merasa terganggu dengan baunya atau dengan pemandangan yang tidak mengenakkan, atau minimalnya ia mengerutkan dahi karena merasa jijik. Termasuk juga kedaraan-kendaraan yang diparkir sembarangan, sehingga sedikit atau banyak menghalangi jalan orang yang lewat. Tapi ini masih mending, yang lebih parah lagi adalah yang sampai membuat kemacetan, atau bahkan ada yang menutup jalan raya karena kepentingan pribadi, semisal hajatan, walimahan, atau yang sejenisnya.

Kamis, 03 Agustus 2017

JAWAMI'UL KALIM

Kucoba tuk merangkai kata
Susunan kalimat yang indah mempesona
Agar manusia terenyuh dengan sajaknya
Hingga merekapun terpengaruh dengan isinya
Namun bingung juga menentukan tiap akhir kalimatnya
Butuh waktu lama tuk memilih-milihnya
Hingga akhirnya pun aku merasa kesusahan
Bahkan semakin lama ku semakin kewalahan
Maka ku sadar bahwa tak perlu kuteruskan
Kemudian aku teringat akan suatu keajaiban
Akan seseorang yang dikaruniai keberkahan lisan
Dialah sang Utusan Allah Ar-Rahman
Yang membawa amanah menyampaikan kitab suci al-Qur'an
Tahukah kalian apa yang kumaksudkan??
Jawami'ul kalim namanya jika kau tahu kawan
Yaitu sedikit  ucapan yang merangkum begitu banyak pelajaran
Cobalah kalian renungkan

Selasa, 01 Agustus 2017

RIZKI ALLAH ITU AMAT BANYAK

Sebagian orang mengira bahwa rizki Allah hanya terbatas pada harta dunia saja.
Ini adalah keliru.
Bahkan rizki Allah itu sangat luas.
Setiap nikmat yang kita rasakan adalah rizki yang berasal dari Allah.
Allah 'azza wa jalla telah berfirman:
وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ
Dan apapun nikmat yang ada padamu, maka ia berasal dari Allah.” (QS an-Nahl [16]: 53)
Dan Allah ta'ala juga telah berfirman:
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا
Kalaulah engkau menghitung-hitung nikmat Allah pasti  engkau tak akan  mampu untuk menghitungnya.” (QS Ibrahim [14]: 34)

Senin, 31 Juli 2017

DIUJI DENGAN DOSA

Seorang mukmin pasti pernah terjatuh ke dalam perbuatan dosa, maka seorang mukmin akan merenungi perbuatannya itu, karena ia beriman kepada Allah dan hari akhir.
Ia yakin bahwa tidak ada yang bisa menyelamatkannya dari siksa neraka kecuali hanya Allah ta'ala saja.
Hingga akhirnya dia pun menyesali perbuatan dosanya, kemudian ia pun kembali kepada Allah mengakui dosa dan kesalahannya. Bahkan ia selalu teringat dengan dosa-dosanya dan selalu beristighfar.
Maka dia pun bertaubat dengan sebenar-benar taubat.
Akhirnya Allah pun mengampuni dosa-dosanya.
Maka ia lebih baik keadaannya setelah bertaubat.

Kamis, 15 Juni 2017

MENGINGAT AKHIRAT

Seberat apapun ujian dan cobaan yang menimpa kita, dengan mengingat akhirat pastilah akan terasa menjadi lebih ringan.
Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah sementara. Bahkan ia hanyalah sekejap jika dibandingkan kehidupan akhirat yang kekal abadi tanpa batas.
Bagaikan setetes air di antara lautan yang sangat luas.
Sesuatu yang terbatas tidak bisa dibandingkan dengan sesuatu yang tak  terbatas. Kehidupan dunia berakhir dengan kematian.
Dan telah berlalu berjuta-juta orang mendahului kita. Satu per satu berguguran meninggalkan kehidupan dunianya.
Dan kita hanya sedang menunggu giliran...
Bahkan bisa jadi waktu kita telah dekat.

Selasa, 30 Mei 2017

TERUNTUK PARA SUAMI DAN ISTRI

Bisa jadi, engkau mungkin lebih pandai dari pasanganmu, lebih berilmu, lebih kaya, lebih mulia nasabmu, lebih banyak gajimu, lebih banyak ketrampilanmu...
Tapi...
Belum tentu engkau lebih bertakwa kepada Allah, lebih takut kepada Allah lebih mulia di sisi-Nya. Belum tentu...!!
Maka janganlah engkau tertipu dengan kelebihanmu, sehingga engkau merendahkan pasanganmu.
Ingatlah bahwa segala nikmat dan kelebihan yang ada padamu adalah berasal dari Allah. Kalaulah Allah tidak mengaruniakannya kepadamu maka kau tidak memiliki apa-apa.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: إِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi yang Dia lihat adalah hati dan perbuatan kalian.” (HR. Muslim 2564)

Minggu, 21 Mei 2017

MARHABAN YA RAMADHAN

Ramadhan adalah bulan yang ditunggu-tunggu kedatangannya oleh orang-orang yang beriman. Betapa tidak, di dalamnya terdapat berbagai keutamaan yang tidak terdapat di waktu-waktu yang lainnya. Oleh karena itulah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para ulama salaf sama sekali tak menyia-nyiakan bulan mulia ini. Semoga tulisan singkat ini dapat memotivasi kita untuk meningkatkan amal ibadah di bulan Ramadhan yang begitu sangat mulia dan istimewa.
Indahnya Ramadhan
Bulan Ramadhan adalah bulan yang mendatangkan kebahagiaan, hal ini akan dirasakan oleh orang-orang yang menghayatinya. Bagaimana mungkin seorang mukmin tidak berbahagia, sedangkan pada waktu itu pintu-pintu surga sedang dibuka. Bagaimana seorang muslim tidak bersuka cita, sedang pada waktu itu adalah momen yang sangat tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan sedekat-dekatnya. Bagaimana pula orang yang bertaubat tidak merasa gembira, sedangkan saat itu adalah lahan untuk memperoleh ampunan dari dosa-dosa. Sesungguhnya bulan Ramadhan adalah bulan al-Qur’an, bulan Ramadhan adalah bulan ampunan, bulan Ramadhan adalah bulan semangat beramal.

Jumat, 12 Mei 2017

MENGENAL TAUHID DAN SYIRIK (Bagian ke 02 -terakhir-)

Mengesakan Allah dalam Peribadahan kepada-Nya
Poin kedua yaitu mengesakan Allah dalam peribadahan kepada-Nya, yang disebut oleh para ulama dengan “Tauhid Uluhiyah”. Maksudnya yaitu kita harus mengikhlaskan seluruh ibadah kita hanya untuk Allah subhanahu wa ta'ala saja. Apabila seseorang meniatkan atau menujukan ibadahnya untuk selain Allah, berarti dia telah berbuat kesyirikan. Baik itu untuk malaikat, nabi, orang-orang shalih, ataupun jin, berhala, patung-patung, pohon besar, dan selainnya.
Allah subhanahu wa ta'ala telah berfirman:
وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا
Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.” (QS. al-Jin [72]: 18)
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus.” (QS. al-Bayyinah [98]: 5)

Kamis, 11 Mei 2017

MENGENAL TAUHID DAN SYIRIK (Bagian 01)

Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta'ala telah mewajibkan melalui banyak ayat al-Qur’an agar kita selalu bertakwa. Di antaranya adalah Firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. al-Hasyr [59]: 18)
Maka ketahuilah bahwa ketakwaan yang paling takwa dan perintah Allah yang paling agung adalah mentauhidkan-Nya, sedangkan larangan Allah yang paling besar dan paling berbahaya adalah kesyirikan. Bahkan masalah inilah yang menjadi tugas seluruh Nabi dan Rasul, yaitu mengajak manusia agar bertauhid dan meninggalkan kesyirikan.

Kamis, 04 Mei 2017

HADITS KE 04: BAHAYA BERKATA TANPA ILMU

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ فِيْهَا يَزِلُّ بِهَا فِيْ النَّارِ أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ )) [متفق عليه: ب 6477، م 2988]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya ada seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang belum jelas (apakah itu baik atau buruk), sehingga membuatnya dilempar ke neraka dengan jarak yang lebih jauh daripada jarak antara timur dan barat.” (HR. Bukhari 6477 dan Muslim 2988)
Lisan merupakan salah satu anggota badan yang memiliki banyak bahaya jika tidak dikontrol dengan baik. Hadits ini menjelaskan salah satu bahaya besar lisan yang harus kita waspadai, yaitu ketika seseorang berucap tanpa ilmu, tidak jelas baginya apakah ucapannya itu baik ataukah buruk. Sebuah ucapan yang mudah saja diucapkan oleh lisan, namun ternyata berakibat sangat fatal dan mendapat hukuman yang sangat berat.

Rabu, 26 April 2017

HADITS KEUTAMAAN MEMBACA SURAT AL-IKHLAS 10 KALI

Bismillah, Segala puji bagi Allah, semoga shalawat dan salam senantiasa terlimpah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.
Ada sebuah riwayat tentang keutamaan surat al-Ikhlas berikut ini:
حَدَّثَنَا حَسَنٌ، حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ، قَالَ: وَحَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ غَيْلَانَ، حَدَّثَنَا رِشْدِينُ، حَدَّثَنَا زَبَّانُ بْنُ فَائِدٍ الْحمْرَاوِيُّ، عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ الْجُهَنِيِّ، عَنْ أَبِيهِ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ الْجُهَنِيِّ صَاحِبِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ حَتَّى يَخْتِمَهَا عَشْرَ مَرَّاتٍ بَنَى اللَّهُ لَهُ قَصْرًا فِي الْجَنَّةِ فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ إِذَنْ أَسْتَكْثِرَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُ أَكْثَرُ وَأَطْيَبُ
Telah menceritakan kepada kami Hasan, menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah, ia berkata… dan menceritakan kepada kami Yahya bin Ghailan, menceritakan kepada kami Risydin, menceritakan kepada kami Zabban bin Fa`id al-Himrawi, dari Sahl bin Mu’adz bin Anas al-Juhani, dari bapaknya, Muadz bin Anas al-Juhani seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Siapa yang membaca ‘qul huwallahu ahad’ sampai selesai sebanyak sepuluh kali, maka Allah akan membangunkan baginya istana di surga.” Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu berkata: “Kalau begitu kita memperbanyak istana wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Allah lebih banyak dan lebih baik.”

Senin, 17 April 2017

TIGA PERTANYAAN ALAM KUBUR

Telah menjadi keyakinan yang tetap dalam al-Qur’an dan Sunnah bahwa setelah manusia meninggal dunia maka akan ditanya tentang tiga perkara; yaitu tentang siapa Rabb-mu (Tuhanmu), siapa Nabimu dan apa agamamu. Tulisan ini membahas dengan singkat jawaban dari tiga pertanyaan di alam kubur, yaitu tentang Allah subhanahu wa ta'ala, tentang Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan tentang agama Islam. Kita berusaha untuk mengenali dan mempelajari jawabannya agar kita bisa mengamalkannya, sehingga semoga kita termasuk orang-orang yang bisa menjawab pertanyaan malaikat di alam kubur nanti dan diselamatkan dari siksa kubur yang mengerikan. Allahumma aamiin.
Mengenal Allah subhanahu wa ta'ala
Siapakah Rabbmu? Inilah pertanyaan pertama yang ditanyakan di alam kubur. Seorang manusia dengan fitrah dan akalnya akan mengenali bahwa alam ini tidak ada dengan sendirinya, akan tetapi ia meyakini bahwa alam ini ada yang menciptakannya. Karena fitrah dan akalnya mengatakan bahwa tidak mungkin sesuatu yang tidak ada menciptakan dirinya sendiri dengan begitu teratur. Maka sebuah keyakinan yang tidak dapat ditolak bahwa alam ini memiliki pencipta. Dialah Allah subhanahu wa ta'ala, Dia adalah Rabb kita, Dia adalah Penguasa alam semesta, Penciptanya, Pemeliharanya dan Pengaturnya.

Jumat, 14 April 2017

JUJURLAH DALAM MENCARI HIDAYAH

Saudara dan saudariku kaum muslimin dan muslimat...
Jujurlah dalam mencari hidayah.
Hidayah adalah engkau mengetahui kebenaran kemudian engkau diberi taufik oleh Allah untuk mengamalkannya.
Ikutilah orang-orang yang telah mendapatkan hidayah dan telah diridhai oleh Allah ta'ala. Mereka adalah para sahabat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Allah ta'ala telah berfirman tentang para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik:
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ
"Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama masuk Islam dari golongan sahabat Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah. Dan Allah menyiapkan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai." (QS. at-Taubah [9]: 100)

Minggu, 09 April 2017

HARUSKAH ENGKAU LAMPIASKAN AMARAHMU?

Marah merupakan salah satu tabiat manusia yang dibawa sejak lahir. Ketika seorang manusia merasa terganggu atau tersakiti, hatinya merasa ingin membalas dan berontak, yang kemudian diekspresikan oleh wajahnya, dan ia ingin melampiaskan isi hatinya itu dengan lisan ataupun anggota badannya. Kurang lebih demikianlah yang kita rasakan sebagai seorang manusia ketika marah.
Marah yang tidak dikendalikan dengan baik ketika muncul akan mengarah kepada keburukan dan bahkan kerusakan. Oleh karena itu sebagai seorang muslim, hendaknya kita memahami bagaimanakah sikap kita ketika marah agar tidak menjadi dosa dan keburukan atau bahkan kebinasaan.
Marah Adalah Sifat yang Harus Diwaspadai
Ja’far bin Muhammad rahimahullah berkata: “Marah adalah kunci dari segala keburukan.” Dan pernah dikatakan kepada Ibnul Mubarak rahimahullah: “Jadikanlah untuk kami akhlak yang baik dalam satu kata!” Maka beliau menjawab: “Meninggalkan marah.” (Jami’ul Ulum wal Hikam 363)

Jumat, 07 April 2017

HADITS KE 03: MENJAUHI PRASANGKA BURUK

Di antara ajaran Islam dalam bermuamalah dengan manusia adalah agar selalu berprasangka baik kepada orang lain. Hal ini termasuk akhlak yang mulia, karena dengan kita berprasangka baik kepada orang lain, maka kita akan menjaga diri dari mencari-cari keburukan dan kesalahannya, juga menjaga diri dari membicarakan aibnya, serta tidak menuduhnya dengan tuduhan dusta. Sehingga akan memberikan efek ketenangan dan keamanan bagi hati serta menghindarkan timbulnya kebencian.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dustanya perkataan.” (HR. Bukhari 5143 dan Muslim 2563)

Selasa, 28 Maret 2017

KESALAHAN FATAL PENGUCAPAN TAKBIR (ALLAHU AKBAR)

Ucapan takbir adalah sebuah ucapan yang mulia di dalam agama Islam, bahkan ia adalah merupakan syiar Islam yang disebutkan di dalam lafadz adzan. Ucapan takbir juga merupakan salah satu lafadz dzikir dari empat kata yang agung.
عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: أَحَبُّ الْكَلاَمِ إِلَى اللَّهِ أَرْبَعٌ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ. لاَ يَضُرُّكَ بَأَيِّهِنَّ بَدَأْتَ
Dari Samurah bin Jundub radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Ucapan yang paling dicintai oleh Allah ada empat: Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah, Allahu akbar. Tidak masalah bagimu darimana engkau memulainya.” (HR. Muslim 2137)
Sesungguhnya ucapan takbir adalah sebuah ucapan yang menunjukkan kebesaran Allah ta'ala, yang mana Allah adalah Maha Besar. Sehingga kita tidak boleh salah dalam mengucapkannya, karena dalam bahasa Arab ketika ada kesalahan dalam pengucapan, maka bisa sangat berpengaruh pada makna sebuah kata.

Senin, 20 Maret 2017

ISLAM ADALAH AGAMA SELURUH NABI DAN RASUL

Janganlah ragu dan berusahalah untuk selalu mengamalkan Islam dalam kehidupan kita sehari-hari. Islam adalah agama yang benar, bahkan agamanya seluruh Nabi dan Rasul 'alaihimussalam. Islam adalah agama tauhid, yaitu agama yang mengajarkan untuk beribadah hanya kepada Allah saja dan menjauhi seluruh peribadahan kepada selain Allah. Ajaran inilah yang merupakan kandungan kalimat laa ilaaha illallaah (tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah), sehingga orang yang beragama Islam disebut sebagai “Muslim” (orang yang berserah diri hanya kepada Allah saja). Inilah yang menjadi agama seluruh Nabi dan Rasul 'alaihimussalam yang Allah utus ke dunia.
Perhatikanlah ayat-ayat berikut ini:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
“Dan tidaklah Kami mengutus seorang rasul pun sebelum engkau kecuali Kami wahyukan kepada mereka bahwasanya tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Aku, maka beribadahlah hanya kepada-Ku.” (QS. al-Anbiya [21]: 25)

Sabtu, 18 Maret 2017

BERSYUKUR ATAS NIKMAT ISLAM

Nikmat Islam adalah nikmat terbesar yang Allah karuniakan kepada kita, bahkan lebih besar daripada harta sepenuh bumi sekalipun. Karena Islam adalah satu-satunya agama yang bisa mengantarkan kita ke dalam surga, karena hanya Islamlah agama yang di diridhai oleh Allah ta'ala. Sesungguhnya Allah ta'ala, yang telah menciptakan surga dan neraka, menciptakan alam semesta, mengaturnya, menguasainya dan memeliharanya, Dia telah berfirman di dalam kitab-Nya:
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran [3]: 19)
Agama Selain Islam adalah Kerugian
Adapun agama selain Islam, maka hanya akan berujung di dalam kekalnya neraka, karena ia adalah agama yang tidak akan pernah diterima oleh Allah 'azza wa jalla. Apabila seseorang yang beragama selain Islam meninggal dunia dalam keadaan belum masuk Islam (kafir), maka ia tak akan pernah mendapat bagian surga sedikitpun di akhirat kelak.

Sabtu, 11 Maret 2017

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA YANG TELAH MENINGGAL DUNIA

Agama Islam sangat memperhatikan sekali masalah berbakti kepada orang tua, hingga meskipun orang tua kita telah meninggal dunia, kita pun masih tetap bisa berbakti kepada mereka. Bahkan mereka lebih membutuhkan bakti kita setelah meninggal dunia. Karena ketika mereka masih hidup, mereka masih bisa beramal, namun setelah mereka tiada, mereka tak bisa beramal lagi. Maka hendaknya kita perbanyak bakti kita kepada orang tua kita ketika salah satu atau keduanya telah tiada. Lalu bagaimanakah kita berbakti kepada orang tua kita yang telah meninggal dunia? Berikut inilah pemaparannya:
1.      Mendoakannya dan memohonkan ampun untuknya
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika manusia meninggal dunia maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim 1631)

Minggu, 05 Maret 2017

HADITS KE 02: BESARNYA KEDUDUKAN SEORANG IBU

Berbakti kepada orang tua akan terus ada selama kita hidup, karena berbakti kepada orang tua bukan hanya ketika mereka hidup, namun juga ketika mereka telah meninggal dunia. Berbakti kepada orang tua adalah syiar Islam, yang dengannya diketahui keindahan Islam dalam berakhlak mulia. Sekaligus menunjukkan bahwa agama Islam sangatlah perhatian dengan akhlak seorang muslim kepada orang tuanya.
Kewajiban Berbakti pada Orang Tua
Berbakti kepada orang tua adalah kewajiban yang utama. Bahkan Allah mengiringkan perintah berbakti kepada orang tua dengan perintah mentauhidkannya. Dia berfirman dalam ayat tentang berbakti kepada orang tua:
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.’” (QS. al-Isra’ [17]: 23-24)

Kamis, 02 Maret 2017

JANGANLAH MEREMEHKAN KEBAIKAN

Seorang muslim meyakini bahwa hidupnya di dunia ini hanyalah sekejap saja dan tak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan kehidupan akhirat yang kekal abadi selama-lamanya. Sehingga perhatiannya akan selalu tertuju pada kehidupan akhirat kapan dan dimanapun ia berada serta apapun kondisinya. Maka seorang muslim akan selalu berusaha memperbaiki dirinya, dengan memperbaiki agamanya serta memperbaiki hubungannya dengan Allah Yang Maha Kuasa Sang Pencipta alam semesta.
Amalan Kita akan Ditimbang
Di antara keyakinan kita sebagai seorang muslim adalah bahwa amalan kita kelak akan ditimbang di akhirat. Siapa yang timbangan kebaikannya berat, maka beruntunglah ia, namun apabila timbangan kebaikannya ringan maka celakalah ia.

Selasa, 28 Februari 2017

HADITS KE 01: DUA KALIMAT YANG MULIA

Berbahagialah lisan yang senantiasa berdzikir kepada Allah ta'ala, sungguh ia telah menggunakan nikmat lisannya untuk ketaatan kepada Allah dengan memuji-Nya. Allah 'azza wa jalla telah berfirman dalam kitab-Nya:
وَالذَّاكِرِيْنَ اللَّهَ كَثِيْرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيْمًا
Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, maka Allah menyediakan untuk mereka pengampunan dan pahala yang agung.” (QS. al-Ahzaab [33]: 35)
Di antara dzikir yang mulia adalah ucapan “subhanallah (Maha Suci Allah)”. Imam Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah mengatakan bahwa ucapan “subhanallah” bermakna mensucikan Allah dari apapun yang tidak cocok dengan-Nya berupa setiap kekurangan. Dan ucapan “subhanallah” mengharuskan peniadaan sekutu, istri, anak, dan semua sifat-sifat yang rendah. (Fathul Bari 14/454)

Senin, 27 Februari 2017

MENGHAFAL HADITS DAN KEUTAMAAN MEMPELAJARINYA

Bismillah. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Semoga shalawat dan salam senantiasa terlimpah kepada Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman.
Sesungguhnya agama Islam ini adalah agama telah Allah turunkan dari sisi-Nya. Melalui malaikat yang mulia Jibril 'alaihissalam, Allah sampaikan wahyu-Nya kepada Nabi-Nya yang mulia Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian agama ini diamalkan dan dibawa oleh para sahabat Nabi Muhammad radhiyallahu 'anhum yang merupakan generasi terbaik umat ini, untuk disampaikan kepada orang-orang setelah mereka. Maka setelah melalui masa yang panjang dari zaman ke zaman, sampailah Islam ini kepada kita yang hidup di zaman ini.

Rabu, 22 Februari 2017

NIKMAT ALLAH ATAS KITA

Kita adalah hamba Allah azza wajalla, semua nikmat yang kita rasakan saat ini dan yang telah berlalu ataupun yang akan datang adalah pemberian Allah Ta'ala.
Saudaraku, saudariku… Nikmat apakah yang saat ini sedang kita rasakan??
Mari kita renungkan
Kita bisa melihat karena Allah. Apa yang kita lihat? Ciptaan Allah.
Kita bisa berjalan karena Allah. Dimana kita berjalan? Di tanahnya Allah.
Kita bisa makan dan minum serta mengolahnya hingga mengeluarkannya lagi berupa kotoran dari dalam tubuh kita adalah karena Allah. Rizkinya siapa yang kita makan? Rizkinya Allah.
Kesehatan yang kita rasakan saat ini adalah pemberian Allah. Ketika kita sakit, atau tertimpa musibah dan bencana, siapa yang menyembuhkan dan menghilangkannya? Hanya Allah.

Senin, 20 Februari 2017

JALAN SELAMAT ADALAH MENGIKUTI PARA SAHABAT

Banyak kelompok di negeri ini yang menyandarkan diri kepada Islam, namun cara beragama mereka berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Di antara mereka ada yang mengerjakan amalan-amalan baru dalam agama, ada yang mengajak untuk memberontak kepada penguasa, bahkan ada pula kelompok yang menganggap bahwa orang-orang di luar kelompok mereka adalah kafir, dan lain sebagainya. Padahal dari kelompok-kelompok yang ada itu, semuanya mengaku berjalan di atas al-Qur’an dan Hadits. Ini menunjukkan betapa perpecahan umat telah menjalar di negeri kita yang tercinta ini, sehingga hal ini pun membuat banyak dari kaum muslimin merasa bingung, bagaimanakah cara beragama Islam yang benar sehingga selamat dari fitnah perpecahan?

Sabtu, 18 Februari 2017

PERJALANAN RUH MANUSIA HINGGA KE ALAM KUBUR

Sesungguhnya apapun yang kita miliki di dunia ini hanyalah titipan dari Allah 'azza wa jalla, maka apabila Allah telah berkehendak mengambil titipan-Nya, Dia akan mengambilnya dari kita. Demikian pula jasad kita, ketika Allah telah menghendaki untuk mencabutnya, maka Allah pun mengambilnya dari kita. Maka terpisahlah ruh kita tanpa jasad. Saat itu berhentilah amal dan perbekalan. Tinggal pertanggungjawaban atas apa yang kita lakukan di dunia selama ini. Karena sejak saat itu kita berpindah ke alam kubur (atau disebut juga dengan alam barzakh).
Sesungguhnya Alam kubur adalah tempat persinggahan pertama perjalanan ruh manusia setelah dicabut dari jasadnya. Alam kubur menjadi penentu keadaan seseorang di perjalanan selanjutnya. Maka sungguh apabila kita merenungi perjalanan ruh setelah dicabut dari jasadnya, hal itu akan mengingatkan kita kepada kehidupan akhirat.

Rabu, 15 Februari 2017

🌺💐 KELUARGA BAHAGIA, MAU…? 💐🌷

Beberapa poin yang insya Allah akan mewujudkan kebahagiaan dalam rumah tanggamu:
1. Pengamalan tauhid dan ilmu agama yang mantap.
2. Niat yang baik dan benar di awal pernikahan.
3. Doa yang selalu dipanjatkan kepada Rabbul 'alaimin Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
4. Memahami hak dan kewajiban masing-masing.
5. Upaya selalu saling mengingatkan ketika menemukan kekeliruan pasangan.
6. Mengesampingkan atau membuang rasa egois dalam diri masing-masing suami/istri.
7. Berusaha selalu memaafkan dan selalu memberikan yang terbaik.
8. Senantiasa belajar dan mengambil pelajaran dari pengalaman pribadi dan orang lain.
9. Memupuk keimanan dengan sering menghadiri majelis ilmu, berjumpa dengan orang-orang shalih dan mempelajari kehidupan mereka.
10. Memilih lingkungan dan tetangga-tetangga yang baik ketika bertempat tinggal.
Barokallohufikum wafi ahlikum.
Semoga bermanfaat…^^


Abu Ibrohim Ari bin Salimin

Selasa, 14 Februari 2017

SEMUA SOLUSI ADALAH KEMBALI KEPADA ISLAM

Bismillah,
Saudaraku dan saudariku kaum muslimin...
Perkenankanlah saya berbicara.
Kita sungguh prihatin dengan keadaan banyak dari masyarakat kita sekarang ini. Banyak terjadi kemungkaran, kemaksiatan dipertontonkan; para orang tua yang lalai dari pendidikan anak-anaknya, pemuda-pemuda yang jauh dari agama, wanita-wanita muslimah yang keluar rumah tanpa memakai jilbab, kaum muslimin yang meninggalkan shalat, bahkan banyak yang sampai tak malu-malu berbuat dosa besar dengan terang-terangan. Akibatnya banyak terjadi musibah dan malapetaka; mabuk-mabukan, perzinaan, pemerkosaan, pencurian, perampokan, pembunuhan, sampai munculnya kelompok-kelompok sesat. Maka kita patut bersedih, dan kita memang harus segera bertindak.
Tapi tahukah kita, bahwa semua solusi dari masalah yang kita hadapi apapun itu, adalah kembali kepada Islam. Kembali kepada akidah yang benar. Akidah tauhid. Akidah yang dipahami oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabat beliau radhiyallahu 'anhum.

Senin, 13 Februari 2017

MENUJU PRIBADI MUSLIM SHALIH DAN SHALIHAH

Keshalihan seorang muslim adalah bekal utama yang harus dan wajib dimiliki untuk memperoleh ridho Allah ta’ala, yang dengan ridho-Nya, seorang muslim akan berbahagia di dunia dan akhirat. Keshalihan seorang muslim adalah bentuk ketaatan dan ketundukannya kepada Allah ta’ala atas perintah-perintah dan larangan-laranganNya, yang juga merupakan realisasi dari rasa syukurnya kepada Allah yang telah memberi nikmat kepadanya, baik nikmat Islam, Iman, kesehatan maupun yang lainnya. Dengan kata lain, orang yang shalih adalah seorang muslim yang selalu bertakwa kepada Allah kapan dan dimanapun berada. Tentunya, untuk menjadi pribadi yang shalih ataupun shalihah tidak semudah yang dibayangkan, karena pastinya ada ujian yang harus dihadapi oleh setiap muslim dalam perjalanan hidupnya, terlebih dalam usahanya mentaati Allah 'azza wa jalla.